Kekeringan di Kabupaten Malang Meluas, 14 Desa Krisis Air Bersih

Pendistribusian air bersih ke Kecamatan Jabung. (Seru.co.id/wul) - Kekeringan di Kabupaten Malang Meluas, 14 Desa Krisis Air Bersih
Pendistribusian air bersih ke Kecamatan Jabung. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, wilayah yang terdampak kekeringan di musim kemarau ini mengalami perluasan. Dimana, dari data setidaknya kini ada 14 desa yang turut terdampak kekeringan dan kekurangan pasokan air bersih.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pratama BPBD Kabupaten Malang, Isa Ansori menjelaskan, awalnya ada 6 desa di empat kecamatan yang mengalami kekeringan. Namun, angka tersebut terus mengalami lonjakan dengan berjalannya waktu hingga menyebar ke 14 desa di empat kecamatan. Dan yang paling terbaru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) yang semula empat desa menjadi tujuh desa.

Bacaan Lainnya

“Di Sumawe ada Ringinasri, Tambakasri dan Argotirto. Di Kalipare bertambah Sumberpetung,” seru Isa saat dikonfirmasi belum lama ini.

Baca juga: Kemarau Ekstrem, Enam Desa dari Tiga Kecamatan di Kabupaten Malang Alami Kekeringan

Isa mengatakan, di setiap desa yang mengalami kekeringan tersebut memiliki kasus yang sama, dimana sumber-sumber utama warga untuk konsumsi sehari-hari mengering dan pasokan air menipis. Kemudian dilakukan langkah untuk pemberian tandon air di beberapa lokasi terbaru, untuk membantu penampungan air dari bantuan yang disuplai. Dikatakan Isa, selama penanganan darurat krisis air, keterbatasan armada penyuplai air bersih sempat jadi kendala.

Diketahui, sebelumnya bantuan armada yang diajukan ke sejumlah pihak telah tersedia. Namun, mengingat jumlah wilayah yang terdampak kekeringan cukup banyak armada penyuplai air masih dirasa kurang dan akan terus diupayakan. Dimana terbaru, bantuan dari Bakorwil III Malang serta Perum Jasa Tirta.

“Memang masih ada kebutuhan. Saat ini terbantu dengan kendaraan milik masyarakat yang mempunyai truk muatan dengan membawa tandon air,” tuturnya.

Baca juga: Polres Malang Distribusikan Air Bersih di Dua Desa Terdampak Kemarau Ekstrem

Dirinya menjelaskan, pihaknya masih belum menerima laporan terkait dampak yang sangat signifikan terkait kekeringan pada pertanian masyarakat. Namun begitu, dirinya meyakinin kekeringan ini juga turut berpengaruh pada tanaman warga petani di sejumlah titik. Membuat para petani harus mengatur masa tanam atau mengganti tanaman yang sesuai.

Sebagai informasi, kekeringan tersebut tersebar di Kecamatan Singosari, Sumbermanjing Wetan, Jabung dan Kalipare. Guna menanggulangi kebutuhan air bersih yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah dan pihak lainya memberikan layanan suplai air bersih ke titik-titik kekeringan. Tak kurang, sejak 1 September 2023, sudah lebih dari 2,8 juta liter air didistribusikan.

Pihak BPBD mengimbau kepada seluruh masyarakat yang terdampak kekeringan, agar bijak memanfaatkan air bersih dengan berhemat. Sebab, suplai air tidak bisa disamakan dengan kebutuhan penggunaan masa normal.

“Selain itu untuk jangka panjang warga diharapkan mencegah penebangan hutan sembarangan untuk menjaga sumber air. Sejumlah desa sudah mulai memerlukan pipanisasi untuk penyaluran dari sumber PDAM karena debit berkurang,” jelasnya. (wul/mzm)

Pos terkait