Malang, SERU.co.id – UMKM Kota Malang mengalami pertumbuhan yang cukup meningkat. Dari 21.000 UMKM terdapat perkembangan sekitar 5-10% di tahun 2023 sampai akhir September. Penunjang ekonomi terbanyak ada di UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.
“Berarti tingkat pertumbuhan para pelaku UMKM meningkat demandnya dari makanan dan minuman juga meningkat,” seru Eko usai acara Gerakan Pangan Murah, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Petani Milenial Malang Ikuti Pelatihan Kultur Jaringan
Terkait Nomor Induk Berusaha (NIB), Eko menyatakan, terdapat penambahan sekitar 500-an, bila ditotal yaitu 6.500. Selain itu, pihaknya harus melihat kultur UMKM, kalau misalkan sudah seattle (mapan) bisa mendapatkan NIB.
“Karena kita harus melihat kultur UMKM, karena kalau yang sudah seattle pasti ber-NIB, kan sekarang orang-orang UMKM itu masih melakukan usaha dimana usaha itu harus mendapatkan uang. Dan untuk dagangannya pasti akan melakukan adaptasi dengan permintaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait pelarangan TikTok untuk promosi UMKM, menurutnya memang berdampak, tetapi masyarakat Kota Malang sudah cerdas karena terdapat media sosial lain sebagai wadah promosi.
“Bentuk-bentuk promosi itu kan macam-macam, masih ada pasar, grup2, facebook, IG kan macam-macam. Saya kira memang berpengaruh, tetapi masyarakat kita lebih cerdas kok. Kalau TikTok gak bisa pasti pake Medsos lain,” ungkapnya.
Baca juga: Diskoperindag Kota Malang Bakal Gelar Pasar Murah
Eko menyinggung, terkait sertifikasi halal yang sudah verifikasi sekitar 500-an dari 750. Terdapat syaratnya untuk mendapatkan sertifikasi halal yaitu harus memperkuat produksi, packaging, dan marketing.
“Yang halal sekitar 500-an, karena syarat halal ini kita harus perkuat dulu untuk produksi, packaging, dan marketing. Yang mengajukan hampir 750-an, tapi kami verifikasi,” tandasnya. (ws8/mzm)