Batu, SERU.co.id – Pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Batu terus menunjukkan perkembangan yang semakin baik. Seiring dengan perkembangan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu membentuk Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Batu yang didukung akademisi, komunitas serta pelaku usaha atau bisnis kreatif.
Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Batu, Herman Aga kepada SERU.co.id mengatakan, saat ini, kreativitas, industri kreatif, ekonomi kreatif mulai menjadi perhatian dari Pemkot. Ekonomi kreatif (Ekraf) juga sudah sudah dianggap penting untuk peningkatan ekonomi di daerah.
Baca juga: Pemkab Malang Gandeng UB, Kaji Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari
Dengan membentuk KEK, Kota Batu akan memiliki sebuah lembaga yang akan membantu menentukan arah kebijakan atau mengoptimasi apa yang sudah ada dan mengakselerasi apa yang belum bisa berjalan dengan lancar.
“Komite, nantinya menjadi masukan untuk arah kebijakan ke depan,” seru Herman.
Pembentukan keanggotaan KEK dirapatkan dalam sebuah pertemuan ekonomi kreatif yang dilaksanakan pada Rabu (4/10/2023) di Kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batu. Rapat diikuti oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Batu, Dinas Pariwisata, Bapelitbangda, Diskumindag dan Diskominfo Kota Batu. Selain itu juga dihadiri Akademisi, Pelaku Ekraf Batu dan Konsultan UMKM.
Baca juga: Kawasan Ekonomi Khusus Sinergi Jejaring 3 Wilayah Malang Raya
Herman menjelaskan, dengan hadirnya KEK, bisa dilakukan pendataan potensi SDM ekonomi kreatif (ekraf) dan potensi ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan. Komite Ekonomi kreatif juga bisa menyelenggarakan berbagai event terkait ekonomi kreatif. Selain itu juga bisa memunculkan usulan rebranding kota untuk memunculkan karakter kreatif di Kota Batu.
“Kota kita ini adalah Kota Apel. Ini tidak hanya sebagai sebuah produk karena apel juga menjadi simbol ilmu pengetahuan yang itu mungkin bisa paralel dengan kreativitas,” ungkapnya.