Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) berada di ranking lima tingkat nasional dan posisi 201-300 dunia versi The Higher Education (THE) Impact Ranking 2020. THE Impact Ranking ini menilai perguruan tinggi berdasarkan kontribusinya dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus dicapai pada tahun 2030 dan ada 17 kriteria penilaian.
Ketua Pemeringkatan Internasional UB, Prof Dr Ing Setyawan Purnomo Sakti, MEng mengatakan, Aspek penilaian pada THE Impact Ranking, antara lain No Poverty, Zero Hunger, Life on Land, dan Sustainable Cities and Communities. Dalam kategori penilaian tersebut, ranking tertinggi UB ada pada posisi Zero Hunger dan Life on Land. Sementara, UI berada di posisi 47, UGM berada di posisi 72, IPB 77, dan Unpad pada posisi 101-200.
“THE Impact Ranking ini melihat bagaimana peran sebuah perguruan tinggi pada negara dan masyarakatnya. Peran perguruan tinggi tersebut bisa dilihat pada aspek publikasi, inovasi, aksi kegiatan hingga bagaimana hal tersebut memberi dampak ke masyarakat,” ungkap Prof Setyawan, sapaan akrabnya.
Prof Setyawan menambahkan, THE Impact Ranking merupakan hal baru dalam dunia
pemeringkatan internasional. THE Impact Ranking baru dua tahun kemarin di keluarkan. Jauh-jauh sebelumnya belum ada. Hal ini menjadi menarik, karena THE Impact Ranking memberikan kesempatan sebuah universitas yang mempunyai peran bagus di masyarakat, bisa memiliki reputasi yang baik pula. “Kalau kita melihat dari aspek pemeringkatan konvensional, seperti THE World Ranking dan QS, mereka hanya melihat dari ouput risetnya dan mayoritas yang mendominasi adalah universitas-univertsitas besar,” serunya.
Sementara itu, Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS, mengaku bangga terhadap pencapaian yang diraih oleh UB kali ini. Kedepan, untuk meningkatkan peringkat internasional, UB akan menggenjot jumlah publikasi melalui program fast track bagi pasca sarjana. “Mulai tahun ini kita akan mulai genjot fast track program pasca sarjana. Asumsi kita sebuah universitas sitasi akan bagus kalau jumlah mahasiswa pasca sarjana banyak,” katanya.
Dalam sesi pengumuman hasil perankingan “THE Impact Ranking” berbagai prestasi dan kontribusi UB dalam issue SDG menempatkan UB pada posisi TOP 50 dunia untuk 2 kategori dan TOP 100 dunia untuk 1 kategori, yaitu peringkat 34 dunia untuk Zero Hunger, yaitu upaya mengurangi/mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi serta upaya dalam mendukung pertanian berkelanjutan. “Hal ini merupakan prestasi luar biasa. Sebelumnya UB tidak pernah masuk ke peringkat THE Impact Ranking. Dan yang lebih mengejutkan lagi THE Impact Ranking kategori Zero Hunger UB masuk ke peringkat ke-34,” ungkapnya.
Sementara untuk dua kategori berikutnya, UB menduduki peringkat TOP 101-200 dunia yaitu Sustainable Cities and Communities dan Peace, Justice and Strong Institutions. Pada kategori Reduced Inequalities yaitu mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara, UB meraih peringkat 201-300 dunia. “UB juga dipercaya Kementerian Kehutanan untuk
mengelola hutan secara berkelanjutan seluas 544 hektar. UB selama ini turut andil melestarikan hutan sebagai lahan konservasi, menahan erosi
dan laboratorium mahasiswa,” imbuh Nuhfil.
Terkait Good Health and Wellbeing, dan Partnership for the Goals, UB menduduki peringkat 301-400 dunia. Sedangkan Gender Equality, UB menduduki peringkat 401+ yaitu terkait pencapaian kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak. “Prestasi ini sangat membanggakan UB di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum mereda. Ini sebagai modal UB untuk memasuki PTN BH yang diperkirakan ijinnya keluar tahun ini,“ kata Nuhfil.
Sebelumnya, untuk versi THE World Ranking, UB menduduki peringkat ke-4 nasional dan 1001+ untuk dunia. Sedangkan pada subjek agriculture dan forestry versi QS World, UB berada di posisi 300 besar dunia atau 301-350 dunia. (rhd)