UM Kukuhkan Lima Guru Besar dari FT FMIPA FS dan FIP

Kelima guru besar baru dari FT FMIPA FS dan FIP Universitas Negeri Malang. (foto:ist)

Salah satu strategi pembelajaran yang mengadopsi students center approach dan teacher centerapproach sekaligus adalah explicit scientific inquiry instruction. Dimana Fase awal strategi ini memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik untuk menelaah konteks dan permasalahan serta melakukan investigasi.

Terakhir, Prof Dr Muslihati SAg MPd merupakan guru besar dalam bidang ilmu Bimbingan dan Konseling Multibudaya pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (FIP UM). Dalam orasinya, mengusung judul ‘Insersi Budaya Nusantara  Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Penguatan Identitas Diri Remaja Indonesia.’

Bacaan Lainnya

Dalam paparannya, Prof Dr Muslihati SAg MPd menyampaikan, layanan bimbingan dan konseling merupakan peristiwa budaya yang dalam interaksi multibudaya. Dalam konteks konseling, terjadi interaksi antar ras dan etnik, jenis kelamin dan gender, status dan kelas sosial ekonomi, orientasi seksual dan status pernikahan, pekerjaan, dimensi geografis, ability dan disability, agama dan usia, budaya, serta letak geografis.

Relasi edukasional dan terapiutik mempertemukan kekhasan budaya guru BK atau konselor dengan budaya peserta didik atau konseli. Budaya mewarnai rumusan teori dan prosedur bimbingan dan konseling yang menjadi “alat kerja” bagi konselor dalam melaksanakan pelayanannya agar proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih bermakna.

“Upaya tersebut dapat dilakukan melalui insersi budaya dalam layanan BK,” jelas Prof Muslihati.

Sedangkan Insersi budaya dalam layanan BK adalah upaya menyisipkan muatan nilai-nilai dan warisan budaya sesuai dengan karakteristik peserta didik. Atau konseling ke dalam teknik dan materi BK dengan tujuan memaksimalkan keberhasilan layanan BK.

“Dengan layanan BK sedemikian maka, layanan BK akan mengantarkan remaja Indonesia menemukan identitas dirinya dengan berpijak pada budaya asalnya, budaya Nusantara,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait