Malang, SERU.co.id – Mendorong output mahasiswa Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) unggulan. Sekitar 1.793 mahasiswa baru (maba) Program Magister dan Doktor mengikuti Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK). ORDIK kali ini diikuti oleh mahasiswa baru dari 14 fakultas dan 1 sekolah Pascasarjana yang dipusatkan di Gedung Samantha Krida UB.
Ketua Panitia ORDIK Pascasarjana UB, Dr. Rita Parmawati SP ME mengatakan, mahasiswa baru Pascasarjana sebanyak 1.793 orang. Atau sebanyak 11,6 persen atau keseluruhan mahasiswa baru UB pada semua jenjang.
“Dari 1793 orang mahasiswa baru Pascasarjana, terbagi 60 persen dari program magister dan 40 persen program doktoral. Lima mahasiswa di antaranya dari Timor Leste,” seru Dr Rita.
Wakil Rektor Bidang Akademik I UB, Prof. Imam Santoso mengatakan, secara umum ada peningkatan jumlah mahasiswa baru di semua jenjang. Menurutnya, keberadaan program Pascasarjana UB diprioritaskan dan didorong untuk menjadi World Class University. Dimana
Pascasarjana sebagai mitra strategis kampus dalam konteks pengembangan keilmuan dan mendukung riset-riset bereputasi.
“Ada banyak program, salah satunya fast track dimana mahasiswa S1 bisa langsung S2 dalam 5 tahun. Kemudian bisa langsung mengambil kuliah magister dan lanjut ke kuliah doktoral melalui program PMDSU,” jelas Prof Imam, sapaan akrab mantan Dekan FTP UB ini.
Untuk mendukung upaya tersebut, UB memiliki Program Percepatan Doktor Unggulan (PPDU) atau semacam PMDSU versi UB. Dengan memberikan beasiswa UKT hingga biaya hidup kepada alumni sarjana terbaik. Sehingga hal ini memacu animo para mahasiswa yang berminat, tak hanya alumni UB, namun juga di luar UB.
“Kita beri kesempatan kepada beasiswa pada alumni sarjana terbaik, untuk mengambil program kuliah magister dan keluarnya doktor. Beasiswa ini untuk UKT hingga biaya hidup setiap bulan, hanya untuk 18 mahasiswa yang mengikuti program PPDU atau magister langsung doktor. Jadi hanya 3 semester selesai magister, lanjut dalam 5 semester selesai doktor, total 4 tahun,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof Dr Moh Khusaini SE MSi MA mengatakan, ORDIK kali ini bertemakan ‘Universitas Brawijaya sebagai Pelopor dan Pembaharu dengan Reputasi Internasional.’
“Harapan universitas agar mahasiswa Pascasarjana, baik S2 maupun S3, bisa mengangkat reputasi UB di level nasional maupun internasional. Tentu dengan hasil penelitian dan publikasi ilmiah selama menempuh studi di magister dan doktoral,” ucap Prof. Khusaini, sapaan akrab mantan Dekan FEB ini.
Ke depan, pihaknya akan berusaha maksimal untuk target minimal 20 persen mahasiswa baru Pascasarjana dari total keseluruhan mahasiswa baru di UB. Salah satunya, program percepatan fast track.
“Kita ambil bibit unggul mahasiswa S1 untuk diperkenankan ikut program magister sebelum lulus. Selanjutnya program beasiswa PPDU dan PMDSU, dimana setiap tahun proporsinya cukup tinggi. Sehingga bisa mendongkrak jumlah mahasiswa Pascasarjana UB,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, beberapa pemateri yang hadir di antaranya Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc. Selanjutnya Dr Ramliyanto SP MP (Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur), Prof Dr Ir Imam Santoso MP (Wakil Rektor Bidang Akademik)
Dilanjutkan diskusi panel Ketahanan dan Publikasi Jurnal Ilmiah oleh Dhiana Puspitawati, SH LLM PhD (Pusat Publikasi Ilmiah dan Ketahanan Jurnal UB); Peran Perpustakaan untuk meraih UB Bermutu dan Bereputasi oleh Pitoyo Widhi Atmoko SS MSi (Analis Sistem dan Informasi Perpustakaan UB);
Kemudian, Sistem Teknologi dan Informasi (TIK) untuk meraih UB Bermutu dan Bereputasi oleh Dr Raden Arief Setyawan, ST MT (Direktur Direktorat Teknologi Informasi UB); dan Sosialisasi Layanan di Universitas Brawijaya oleh Prof Drs Nurkholis MBus (Acc) Ak PhD (Direktur Badan Pengelola Usaha UB). (rhd)