Malang, SERU.co.id – Polres Malang, Dinas Kesehatan, Jasaraharja, Public Safety Center (PSC) Kabupaten Malang dan beberapa pihak saling berkolaborasi untuk menekan pemicu tingginya angka kematian karena kecelakan lalulintas di Kabupaten Malang.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, dengan kolaborasi ini bisa menekan angka kematian dan mengelola keselamatan di lalulintas.
“Kita bisa mengelola keselamatan lalulintas dan angkutan jalan di Kabupaten Malang, karena kalau tidak angka-angka ini selalu meningkat tiap tahunnya ini yang jadi kekawatiran kita,” seru AKBP Kholis, seusai mengikuti kegiatan ‘Jumat Curhat’ dalam rangka Optimalkan penanganan kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Malang, Jumat (18/8/2023) siang.
Kapolres menuturkan, kecelakan yang terjadi di jalan juga berdampak bagi semua aspek, seperti paling utama merugikan bagi korban, ekonomi, pembiayaan darah dan lain sebagainya.
“Di satu sisi dampaknya sosial dan ekonomi juga dirasakan, tidak hanya bagi korban, tapi juga dampak kamtibmas, dampak pembiayaan daerah juga terasa ini,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo mengatakan, untuk saat ini di Kabupaten Malang memilik 43 ambulans yang tersebar di Puskesmas dan rumah sakit. Tak hanya ambulans yang memadai untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan, sumberdaya manusia juga telah disediakan.
“Tim operator itu kita sudah siap, jadi ambulans itu tidak hanya sopirnya saja, tapi ada dokter, penanggung jawab dan ada perawat bidang. Kira- kira minimal 3-4 orang dalam satu tim itu,” sebut dokter Wijanto.
Selain itu, rencana para Tim PSC juga bakal dibekali HT (Handy Talky) kecil, mengingat ada beberapa titik di Kabupaten Malang yang masih sulit sinyal.
“Nanti selain pakai internet, aplikasi. Tim PSC kita bikinkan HT kecil, dimana pun bisa. Karena beberapa daerah blank spot di selatan itu agak susah untuk dikomunikasikan. Setiap ini ada HT khusus untuk di-link kan dengan jajaran satlantas kabupaten,” ucapnya.(wul/ono)
