Malang, SERU.co.id – Wali Kota Sutiaji merespon positif Menkeu Sri Mulyani yang menyebutkan perkembangan ekonomi nasional tidak luput dari sokongan perekonomian daerah. Hal itu disampaikan Wali Kota saat menghadiri acara Temu Bisnis Tahap VI Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) di Jakarta Internasional Expo, Kamis (3/8)2023).
Selain mengikuti forum tersebut, Sutiaji juga mengamati perkembangan produk dalam negeri atau UMKM dari daerah lain, sekaligus mempelajari strategi pemasarannya.
“Acara ini punya momentum yang bagus, kita ini kan belajar jadi perlu bagi saya untuk terus menambah literasi,” ucapnya.
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini mengapresiasi sambutan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani yang hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya Sri Mulyani mengajak seluruh daerah untuk mengoptimalisasi realisasi anggaran melalui aktivitas belanja produk dalam negeri.
Pria berkacamata itu kembali menegaskan perkataan Menkeu bahwa kuatnya perekonomian nasional juga karena kuatnya perekonomian di tingkat daerah. Kota Malang diakui memiliki potensi luar biasa yang saling mempengaruhi satu sama lain. Ia pun mencontohkan even Malang Flower Carnival yang selain mampu mendongkrak sektor pariwisata, didalamnya juga ada produk-produk hasil UMKM lokal yang bisa ditampilkan.
“Kita harus jeli mana yang harus dikuatkan. Saya kira potensi UMKM kita luar biasa, makanya saya ingin terus pacu dan tingkatkan” tegasnya.
Sutiaji menambahkan , katalog lokal dan Jatim Bejo dapat terus dimaksimalkan dalam mewadahi UMKM. Hal tersebut terbukti efektif dan tingkat transaksi Jatim Bejo Kota Malang merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. Hanya saja, menurut Sutiaji sektor-sektor dalam UMKM ini belum merata pertumbuhannya.
“Nah untuk terus mengembangkan ini, kebijakan kan sudah ada. Ada katalog lokal, ada Jatim Bejo, dan semuanya positif untuk UMKM, bahkan di Jatim Bejo transaksi kita tertinggi, hanya kekurangannya belum merata masih dominan usaha makanan (catering). Makanya perlu kita dalami terus agar kedepan pertumbuhan UMKM di semua sektor harus merata sehingga perlu kebijakan yang tepat,” imbuhnya.
Ditanya tentang langkah strategis yang perlu dilakukan, Sutiaji mengatakan bahwa penggunaan produk dalam negeri merupakan kebijakan pemerintah pusat. Sehingga harus dapat diimplementasikan di daerah. Menurutnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memberi contoh, kemudian menarik minat masyarakat sehingga percaya dengan kualitas produk dalam negeri.
“Kita perlu mensukseskan apa yang jadi kebijakan pemerintah pusat terkait belanja produk dalam negeri, intinya daerah harus mendukung dan terimplementasi dengan baik,” pungkasnya. (dik/ono)