MMD UB Kembangkan Desaverse, Angkat Potensi Desa Melalui Mini Broadcast

bonsai mengusung 'pengembangan mini broadcast mmd 1.000 desa di jatim.' ] 11zon (1)
Bonsai mengusung 'pengembangan Mini Broadcast MMD 1.000 desa di Jatim.' (foto: rhd)

# Salah Satunya Potensi Desa Tulungrejo Batu

Batu, SERU.co.id – Dalam pelaksanaan Mahasiswa Masuk Desa (MMD) 1.000 Desa di Jawa Timur, Universitas Brawijaya (UB) mengembangkan sebuah platform aplikasi Desaverse. Yakni aplikasi yang memudahkan desa menyampaikan potensi dan aktivitas atau kegiatan-kegiatannya kepada dunia luar.

Bacaan Lainnya

Dosen Pembimbing Lapang MMD Tulungrejo Batu, Ir Endra Yuafanedi Arifianto ST MT menyampaikan, Desaverse sebagai mini broadcast yang dapat mengangkat potensi desa hingga dilihat mancanegara. Salah satunya, potensi Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sebagai bentuk kolaborasi antara universitas, dunia usaha dan pemerintah dalam hal ini Pemdes.

“Desaverse konsepnya untuk seluruh desa yang terlibat di MMD (Mahasiswa Membangun Desa). Kebetulan pilot projectmya di Tulung Rejo, termasuk salah satu dari tiga desa yang responnya cepat dengan program Desaverse ini. Dua desa lainnya adalah Desa Kalipuro, Desa Osing Kemiran, dan Tulungrejo Batu,” seru Endra, sapaannya, dalam Bincang dan Obrolan Santai (Bonsai) bertemakan ‘Pengembangan Mini Broadcast MMD 1.000 Desa di Jatim,’ Selasa (18/7/2023).

Salah satu potensi Desa Tulungrejo, yakni petik apel langsung dari pohonnya. (foto: rhd)

Disebutkannya, pengembangan aplikasi ini sifatnya sudah terekam atau real time (seperti streaming atau live). Dan mampu mengeksplorasi semua potensi desa, seperti ekonomi masyarakat, sektor UMKM, sektor pertanian, seni budaya, dan pariwisata.

“Sudah di playstore dengan nama Desaverse. Dalam pengembangan aplikasi ini, UB bekerja sama dengan PT Borsya Digital Smartindo (BDS). Desaverse saat ini sedang dalam proses penyiapan badan hukum, sebagai antisipasi agar tidak diambil pihak lain,” terangnya.

Dengan Desaverse ini, lanjutnya, diharapkan setiap orang yang berperan di desa bisa melakukan laporan kegiatan yang menarik layaknya jurnalis. Harapan ke depan, sifatnya profitable sehingga bisa menjadi lapangan pekerjaan di desa seperti start up.

“Di Desa Tulungrejo ini, kami mengkader 30 peserta dari Karang Taruna, PKK, dan elemen masyarakat setempat. Harapannya nanti selepas MMD, mini broadcast ini akan dikelola oleh mereka sebagai tambahan mata pencaharian dalam mengembangkan potensi desa,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Program MMD UB, Dr Sujarwo SP MP mengatakan, MMD diikuti lintas fakultas, harapannya ada teamwork dalam mengembangkan program yang dibuat. MMD melibatkan 500 dosen untuk mengawal 13.600 mahasiswa pada 1.000 desa.

“Melalui MMD dan mini broadcast ini, dapat meningkatkan output dengan mengangkat potensi desa melalui pengembangan unit-unit usaha yang berbasis pembangunan desa.
Dituangkan melalui karya tulis dan dokumentasi berupa buku dan lainnya, salah satunya mini broadcast maupun Desaverse,” terang Sujarwo.

Kepala Desa Tulungrejo, Suliono menyambut baik pengembangan Desaverse di desanya. Selama ini, pihaknya memang berkeinginan membuat Desa Tulungrejo terintegrasi.

“Memang perlu kerjasama dan kolaborasi kita dengan akademisi. Selama ini kami asal melakukan apapun, sementara kalau akademisi melakukan dengan keilmuan. Keinginan kami agar desa ini terintegrasi bisa terwujud,” ungkapnya

Suliono mengaku, dirinya berkeinginan kuat membangun desa terintegrasi sejak 2019 dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Hingga akhirnya, Desa Tulungrejo sempat terpilih sebagai desa terintegrasi 300 besar.

“Mulai 2019, kami menata pembangunan letak dan caranya bersama ITN. Tahun 2020-2023 kami menggunakan dana desa terbesar untuk kepariwisataan, baik hasil, olahan, dan pemanfaatan bidang pertanian, sehingga menghasilkan PAD cukup besar. Jika tahun sebelumnya kami menggandeng UGM untuk penataan dan pengelolaan hutan, tahun 2023 kami bersama UB mewujudkan desa terintegrasi,” beber Suliono.

Alasan dirinya menggandeng UB, lantaran SDM di desa terbatas. Adanya MMD dapat mengangkat potensi Desa Tulungrejo lebih berkembang, apalagi adanya Desaverse akan semakin mengenalkan kepada luar negeri. Selain UMKM, juga pengolahan lahan dan hasil pertanian sebagai desa wisata.

“Ya kalau kami melakukan apa yang kami bisa dan ngawur. Dengan keterlibatan akademisi menjadi lebih terencana dan terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (rhd)

Pos terkait