Batu, SERU.co.id – Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Balai Desa Mayangsari, Desa Pesanggrahan, Minggu malam (1/6/2025). Masyarakat larut dalam kegembiraan merayakan Hari Jadi Desa Pesanggrahan yang ke-169 yang mengusung tema “Pasrah Bulu Bekti”.
Kegiatan Bersih Desa ini ditandai dengan kirab tumpeng hasil bumi dari 13 RW yang ada di Desa Pesanggrahan sebagai simbol syukur dan tradisi bersih desa.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya terhadap kekompakan warga Pesanggrahan. Ia mengucapkan selamat atas hari kelahiran ke-169 Desa Pesanggrahan dan menegaskan pentingnya menjaga serta melestarikan adat istiadat lokal.
“Semoga kegiatan ini membawa berkah, menjaga kerukunan, dan membuat Desa Pesanggrahan tetap toto tentrem gemah ripah loh jinawi,” seru mas Wawali sapaannya.
Mas Wawali Heli juga berharap Desa Pesanggrahan menjadi contoh bagi desa lainnya, dalam membangun kerukunan warganya. Dimana potensi Pesanggrahan sebagai pusat ibu kota Batu dinilai sangat besar.
“Saya bangga menjadi bagian dari desa ini,” ungkapnya.
Acara dimulai usai salat Isya dengan kirab tumpeng dari masing-masing RW menuju Balai Desa. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan tahlil untuk memanjatkan doa. Sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah dan keberkahan yang terus mengalir di desa yang menjadi jantungnya Kota Batu tersebut.
“Dengan semangat “Pasrah Bulu Bekti”, warga Pesanggrahan kembali meneguhkan komitmennya untuk menjaga tradisi, mempererat persaudaraan, dan membawa desanya menuju masa depan yang lebih gemilang,” imbuhnya.
Warga Pesanggrahan terlihat sangat antusias mengikuti acara tahunan ini. Kepala Desa Pesanggrahan, Imam Wahyudi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh warga dan jajaran pemangku kepentingan atas kelancaran acara.
“Kegiatan ini menjadi wadah mempererat kerukunan dan persatuan warga,” tandasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Danramil Batu, Camat Batu, Kepala Desa Pesanggrahan beserta jajarannya, tokoh masyarakat, serta para kepala desa yang telah purna tugas. Kebersamaan yang tercipta dalam perayaan ini mencerminkan nilai luhur gotong royong dan budaya lokal yang terus dijaga di tengah perkembangan zaman. (dik/ono)
