Malang, SERU.co.id – LSO Mekatronic UMM kembali mengirimkan dua timnya untuk memperebutkan gelar juara di ajang internasional, Shell Eco Marathon Asia Pasifik 2023. Ajang bergengsi ini bakal digelar kembali di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, NTB, diikuti lebih dari 80 tim dari 14 negara se-Asia Pasifik.
Ketua tim urban listrik, Evita Leninda mengatakan, timnya yang mayoritas merupakan mahasiswa Prodi Teknik Mesin telah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari. Riset dan latihan dilakukan hampir tiap hari untuk menyiapkan segalanya. Walau sempat menghadapi kendala pada aspek mesin, namun hal itu sudah teratasi.
“Kedua tim yang berangkat sudah siap 98% untuk berlaga di Mandalika,” serunya.
Tantangan dalam ajang balap kali ini adalah bagaimana bisa mengerahkan tenaga yang besar namun dengan konsumsi energi yang minimum. Selain menyiapkan mobilnya, tim juga menyiapkan pengemudi yang akan berlaga di sirkuit. Tim bahkan sudah menargetkan untuk meraih peringkat teratas dalam kejuaraan ini.
Baca juga: Memaknai Hardiknas dan Harkitnas, UMM Ganjar Penghargaan Staf, Dosen dan Mahasiswa Terbaik
“Besar harapan kami bisa menyabet juara pertama di kejuaraan ini,” ungkapnya.
Sementara itu, pembina LSO Mekatronic UMM, Drs. Mohammad Jufri ST MT menuturkan, pembuatan dua mobil tersebut memakan waktu sekitar enam bulan. Untuk kebutuhan komponen dan rangka mobil, tim asuhannya juga sudah memperoleh dukungan sponsor dari banyak pihak. Pada ajang kali ini, mobil Mekatronic UMM harus menempuh jarak 12 km dalam waktu 27 menit.
“Karena lomba ini dinilai dari iritnya bahan bakar, maka ada target hemat bahan bakar yang harus dicapai,” ujarnya.
Akademisi Teknik UMM ini menyebutkan, dari latihan yang sering dilakukan, kedua mobil sudah mencapai target hematnya. Mobil urban listrik capaian hematnya yaitu 200 km/kwh dan untuk mobil proto gasoline capaian hematnya yakni 1000 km/l. Agar kendaraan bisa tetap irit body mobil harus tetap ringan, aerodinamis dan memperhatikan konsumsi bahan bakar.
“Pengemudi harus mengerti dengan baik karakteristik mobil dan juga sirkuit agar tidak terlalu membuang bahan bakar,” tuturnya.
Jufri, sapaannya menjelaskan, target juara satu pada event kali ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, tim UMM sudah masuk ke dalam 4 besar Shell Eco Marathon Asia Pasifik 2022. Torehan prestasi lainnya juga tercatat pada kelas urban listrik dan kelas proto gasoline.
Baca juga: Mie Instan Berbahaya, Benarkah? Ini Kata Dosen UMM
“Tahun kemarin juga juara 1 di kelas urban listrik dan juara 3 di kelas proto gasoline dalam perlombaan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE),” jelas Jufri.
Sementara itu, Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan MPd mengapresiasi karya mobil para mahasiswa yang akan berlaga di Mandalika. Ia pun bangga kepada tim mekatronic yang mampu menunjukkan prestasinya yang luar biasa sampai saat ini. Menurutnya, keikutsertaan mahasiswa dalam sebuah perlombaan sangat penting untuk menumbuhkan jiwa berkompetisi.
“Kompetisi menjadi bukti bahwa kita sudah diperhitungkan di tingkat Asia Pasifik,” katanya.
Orang nomor satu di Kampus Putih itu mengaku, selalu mendukung segala kegiatan mahasiswa yang potensial dan mengarah pada pengembangan diri. Semisal nantinya belum memperoleh juara pun, maka mahasiswa tidak perlu putus asa. Sebab mahasiswa masih punya waktu dan kesempatan yang sangat banyak.
“Kekalahan adalah bentuk pembelajaran untuk pendewasaan diri. Namun, manfaatkan kesempatan kali ini sebaik mungkin,” pesan Fauzan.
Nama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) senantiasa mengudara jika berbicara mengenai mobil hemat energi. Tiap tahun, tim UMM selalu berlaga di ajang nasional maupun internasional dan mendapatkan juara. (dik/mzm)