Republik Rakyat Tiongkok, SERU.co.id – Wali Kota Sutiaji mengunjungi pusat pengelolaan sampah plastik dengan penuh antusias di Kota Naning, Guangxi, Selasa (13/6/2023). Dalam kunjungannya, Wali Kota Sutiaji diperkenalkan pada teknologi pengolahan limbah sampah plastik yang efektif dalam mengurangi pencemaran lingkungan.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyadari, sampah plastik telah menjadi masalah global yang membutuhkan solusi. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar. Dan dianggap sebagai inovasi luar biasa.
“Sebagaimana kita tahu, sampah plastik telah menjadi polusi secara global. Butuh ratusan tahun untuk terurai, perlu solusi untuk mengatasinya. Dan kali ini saya menengok pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar, luar biasa,” seru Sutiaji.
Proses pengolahan sampah plastik ini menghasilkan beberapa jenis bahan bakar, termasuk bahan bakar minyak dan bahan bakar gas. Nantinya dapat digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik. Pusat pengelolaan sampah tersebut menggunakan teknologi terbarukan dan mampu memproses hingga 60 ton sampah plastik setiap harinya.
Ia berharap, pengolahan sampah plastik ini dapat diterapkan di Kota Malang. Sehingga sampah plastik dapat memiliki nilai guna dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Sutiaji Promosi Penguatan Ekonomi Kreatif Kota Malang kepada Pengusaha Beijing
“Bahan plastik di sini banyak berasal dari sampah rumah tangga; seperti kantong plastik, tas belanja, kemasan bahan plastik. Kemudian diolah sedemikian rupa dengan berbagai teknologi, sehingga menjadi tiga jenis bahan bakar. Sampah tadi berubah menjadi berkah dan nilai manfaatnya berkali-kali lipat. Tentu sebuah inovasi yang solutif dan harus kita cermati untuk diterapkan di Kota Malang,” imbuhnya.
Pengolahan sampah merupakan salah satu upaya dalam penanganan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah, serta memanfaatkan nilai yang terkandung di dalamnya. Wali Kota Sutiaji berharap, kunjungan ini dapat mendorong masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk meningkatkan manajemen pemilahan sampah.
Baca juga: Sowan ke Tiongkok, Pemkot Promosikan Produk UMKM Khas Malangan
“Tentu dengan kunjungan ini, saya ingin agar Kota Malang dapat lebih memanfaatkan sampah plastik agar dapat bernilai guna. Dengan plastik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, maka tidak menutup kemungkinan dapat digunakan sebagai bahan bakar di kehidupan rumah tangga,” ujar Wali Kota lebih lanjut.
Sutiaji menegaskan, manajemen pemilahan sampah harus dilakukan secara sistematis dari hulu ke hilir. Dengan memilah sampah secara sistematis di awal, proses pengelolaan sampah di tahap berikutnya dapat dilakukan dengan lebih efektif.
“Harus dibarengi dengan komitmen dari hulu sampai hilir, manajemennya harus sistematis. Karena dengan terpilahnya sampah secara sistematis di hulu, maka di hilir akan memudahkan proses pengelolaan sampah sesuai bahannya. Sehingga output yang dihasilkan juga maksimal,” tuturnya.
Selain itu, Wali Kota Sutiaji mengingatkan, akan pentingnya keberlanjutan plastik setelah digunakan, terutama tas kresek yang masih sering digunakan. Teknologi pengolahan sampah yang dipelajari di pusat pengelolaan sampah ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah plastik. Namun kesadaran dalam mengonsumsi plastik dengan bijak tetaplah penting.
“Tentu masyarakat juga harus berpikir ulang dalam memakai plastik, dimana masih sangat melekat dengan kebiasaan kita adalah konsumsi tas kresek. Pertimbangkan keberlanjutan plastik-plastik tersebut jika sudah menjadi sampah, apakah bisa kembali terolah atau tidak? Teknologi yang kita pelajari di sini memanglah sebuah solusi mengatasi masalah plastik, namun alangkah lebih baik jika kita bijak dalam mengonsumsi bahan plastik,” pungkas Sutiaji.
Dengan adopsi pengolahan sampah yang efektif di Kota Malang, Wali Kota Sutiaji berharap, agar masyarakat dan Pemkot Malang dapat bersama-sama meningkatkan manajemen pemilahan sampah. Hanya dengan komitmen dan tindakan yang konkrit dari semua pihak, Kota Malang dapat mencapai keberhasilan dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab. (jup/rhd)