Pentas Budaya Unitri Peringati Hardiknas dan Harlah Pancasila

Perwakilan Orda yang memeriahkan Pentas Budaya Unitri. (rhd) - Pentas Budaya Unitri Peringati Hardiknas dan Harlah Pancasila
Perwakilan Orda yang memeriahkan Pentas Budaya Unitri. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Lahir (Harlah) Pancasila, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) menggelar Pentas Budaya. Bertemakan “Menguatkan Pendidikan dan Wawasan Kebangsaan dalam Pentas Seni dan Budaya Indonesia”.

Ketua Pusat Studi Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Pusdikwasbang) Unitri, Agustinus Ghunu SE MA MAP mengatakan, menandai permulaan acara ini dilaksanakan kirab bendera. Sekitar 1.200 mahasiswa kelas Wawasan Kebangsaan semester 2 Unitri, dilibatkan mengirab tiga bendera raksasa sepanjang 100 meter dengan lebar 2 meter. Dengan mengambil start kampus utama Unitri dan finish kampus Scient Techno Park, Sabtu (3/6/2023).

Bacaan Lainnya

“Kirab bendera ini perkataan kali, kalau parade budaya sudah rutin kami laksanakan yang diikuti seluruh mahasiswa perwakilan provinsi. Melalui kirab bendera kami ingin menunjukan kecintaan kepada bangsa dan tanah air,” seru Agus, sapaan akrab Ketua Panitia Pentas Budaya Unitri ini.

Dalam Pentas Budaya Unitri ini melibatkan 15 Orda, yakni organisasi daerah dari mahasiswa Unitri. Dimana masing-masing Orda mempersembahkan pertunjukan tari tradisional daerah masing-masing. Demi menumbuhkan rasa nasionalisme, rasa cinta tanah air dan kebangsaan.

Rektor Unitri, Prof Dr Eko Handayanto MSc menjelaskan, peringatan Hardiknas dan Harlah Pancasila merupakan program kerja yang wajib dilaksanakan oleh Unitri. Sebagai kampus kerakyatan, nasionalis dan kebangsaan.

“Momen ini baru kita lakukan kembali setelah pandemi covid-19, sehingga menjadi tumpuan kita untuk mendidik mahasiswa Unitri mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Dengan bergotong royong, menjalin persatuan dan kesatuan, serta mewujudkannya dalam bentuk Pentas Seni Budaya Nusantara ini,” terang Prof Dr Ir Eko Handayanto MSc.

Mahasiswa Unitri membentangkan bendera merah putih yang dikirab dari kampus utama ke kampus Scient Techno Park. (rhd)

Senada, Pembina Pusat Studi Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Pusdikwasbang) Unitri, Prof Dr Ir Wani Hadi Utomo mengatakan, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh lupa sejarah. Lantaran bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya.

“Gimana mau menghargai jika tak mau memperingatinya. Ketika hari-hari besar, Unitri selalu memperingatinya agar tidak lupa sejarah, seperti Hardiknas, Harla Pancasila, 17 Agustus, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan lainnya. Ini menunjukkan bahwa Unitri cinta dan bangga kepada Indonesia,” tegas Prof Dr Ir Wani Hadi Utomo, mewakili Ketua Dewan Yayasan Bina Patria Nusantara, Prof Dr Ir Bambang Guritno.

Salah satu pertunjukan tari tradisional perwakilan orda. (rhd)

Disebutkannya, Pusat Studi Wawasan Kebangsaan sebagai mata kuliah wajib untuk setiap mahasiswa Unitri. Dimana Unitri menjadi kampus percontohan yang mengadakan kelas dan kurikulum Wawasan Kebangsaan. Selanjutnya beberapa kampus lain mengikutinya.

Dalam Pentas Budaya Unitri ini dimeriahkan oleh:
– 20 stand kuliner & kerajinan dari daerah se-Nusantara.
– 10 pementasan tarian khas daerah Nusantara.
– Pagelaran Dalang Pelajar Wayang Kulit se-Malang Raya, dari TK, SD, SMP dan SMA
– Malam Perenungan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945, bersama Bakesbangpol Kota Malang
– Pagelaran Wayang Kulit Khas Malangan, dengan lakon “Wahyu Panca-Tunggal” dan
– Performa 100 Sinden Mahasiswa Nusantara (Pemecahan ReKor MURI).

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Unitri, Dr Agung Suprojo SKom MAP menyampaikan, pihaknya sengaja mendatangkan 7 dalang pelajar SD, SMP dan SMA dari Omah Wayang Unitri. Sebagai wadah jam terbang dan mengasah mental para dalang untuk tampil di depan umum.

“Nantinya mereka akan berkolaborasi dengan dalang Ki Dian Permana Putra, yang diiringi 50 sinden Nusantara dari berbagai pulau. Dengan bintang tamu sinden Lintang Kairo dan lakon Wahyu Ponco Tunggal,” jelas Agung. (rhd)

Pos terkait