Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang meninjau dua tempat di hari ke-2 ujian sekolah. Pemkot Malang memastikan, kesiapan infrastruktur berupa perangkat alat ujian dan jaringan internet berjalan dengan baik.
Dua sekolah yang dikunjungi Sutiaji, yakni SD Muhammadiyah 9 dan SMP Negeri 16 Kota Malang. Dalam tinjauan terhadap dua sampel sekolah tersebut, Sutiaji menilai sudah berjalan sebagaimana mestinya.
“Seperti disini (SMP Negeri 16) pakai HP, kalau di SD Muhammadiyah 9 pakai laptop atau PC. Nanti kalau di hp kuotanya tidak tercukupi, maka ada bantuan dari pihak sekolah,” seru Sutiaji.
Sutiaji berharap, siswa tidak lagi menganggap lembaga pendidikan sekolah sebagai tempat yang menakutkan. Dengan sistem pendidikan baru, sekolah menjadi tempat yang sangat mendukung dalam mengembangkan potensi siswa tanpa rasa takut dan cemas.
“Tentu kami sampaikan baik SD maupun SMP, ini adalah memberikan supporting kepada anak-anak. Jangan ada anak-anak itu ada rasa takut, cemas, dan sebagainya,” tambahnya.
Pemerataan pendidikan juga menjadi fokus Wali Kota Malang, dengan tidak membedakan antara sekolah negeri dan swasta. Demikian salah satu alasan Sutiaji melakukan kunjungan ujian tidak hanya pada sekolah negeri, namun juga terhadap sekolah swasta.
“Kami ngambil dua sampling, yang satu swasta yang satu negeri. Ini menunjukkan, disini tidak ada dualisme pendidikan, tidak ada ketimpangan antara negeri dan swasta,” imbuh pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.