Malang, SERU.co.id– Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang pastikan, hasil panen tebu oleh petani di Kabupaten Malang tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, para petani diimbau untuk terus mempertahankan kualitas tanam dan perawatannya, sehingga hasil yang didapat terus memuaskan. Sedangkan untuk pihak pabrik gula, diharapkan menghargai kualitas tebu yang dihasilkan petani Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Kholida Masruroh mengatakan, untuk target suplai tahun ini mengalami peningkatan. Jika dilihat dari hasil evaluasi tahun 2022 lalu, target pabrik untuk hasil tebu mencapai 19 juta kwintal. Namun, hasil panen tebu tahun ini mencapai 22 juta kwintal.
“Tahun kemarin hasilnya dipersentasikan 102 persen laporannya. Dengan lahan 44 ribu hektare, targetnya naik menjadi 22 juta tahun ini,” seru Kholida.
Menurutnya, angka itu hanya dari satu pabrik gula saja dan dirinya selalu optimis, dapat memenuhi kebutuhan dari 22 kwintal juta itu. Oleh sebab itu pihaknya terus berupaya agar para petani terus mempertahankan dari kualitas tebu. Seperti menghimbau kepada para petani tebu, untuk melakukan perawatan yang tepat dan mengupayakan hasil tebu berkualitas tinggi.
Kholida menjelaskan, untuk musim giling di Pabrik Gula (PG) Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang sudah dimulai sejak akhir Maret 2023 lalu.
“Musim giling dilakukan setiap tahun, dimulai pada bulan Mei biasanya. Tetapi Kebonagung sudah mulai disepakati giling mulai 30 Maret 2023 kemarin. Lain lagi dengan PG Krebet masih belum,” jelasnya Kholida.
Hal itu dilakukan sesuai dengan keputusan Rapat Forum Temu Koordinasi (FTK), yang dilakukan dinas dengan pabrik serta pihak lain seperti perwakilan perkumpulan petani. Dikarenakan adanya kebutuhan gula setengah jadi atau Raw Sugar sehingga membuat produksi menjadi lebih dipercepat.