Malang, SERU.co.id – Pelaksanaan UTBK-SNBT (Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasar Tes) di Universitas Negeri Malang (UM) di tahun 2023 akan lebih ketat dalam menerapkan keamanan. Dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer yang akan dilaksanakan Senin (8/5/2023), UM akan menyiapkan metal detector sebagai upaya mengantisipasi kecurangan.
Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd menyampaikan, langkah itu dilakukan mengingat adanya pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang sempat terjadi kecurangan dari pihak tak bertanggung jawab. Sehingga dengan adanya pemeriksaan metal detector, bisa membatasi peluang kecurangan tersebut.
“Dalam rangka itu maka segala bentuk peluang (kecurangan) kita batasi. Termasuk nanti misalnya begitu masuk tas nya diluar dulu. Nah begitu duduk, baru dipakai metal detector ke semua peserta. Di cek satu persatu,” seru WR I UM periode 2022-2027 tersebut.
Ibrahim melanjutkan, upaya itu agar bisa menciptakan ujian yang mampu menjadi tolok ukur obyektif kepada calon peserta ujian. Serta memastikan para peserta peserta ujian memang siap mengikuti pendidikan di UM dengan cara jujur tanpa kecurangan.
“Tentu tes ini ingin obyektif, tidak ada kecurangan-kecurangan, sebab ini kita ingin mencari calon-calon yang benar-benar siap sekolah. Punya kesiapan dari segi kemampuan. Siap untuk mengikuti pendidikan di UM. Karena itulah ttg harus jujur, tidak boleh ada kecurangan, itu menjadi perhatian kita,” jelasnya.
Di tahun sebelumnya, calon mahasiswa baru yang mendaftar di UM hanya sebanyak 25.000 orang. Sedangkan di tahun 2023 meningkat 4 ribu orang lebih menjadi 29.339 pendaftar. Capaian ini ditanggapi positif oleh Ibrahim yang menunjukkan peminat UM tahun ini semakin bagus.
“Artinya peminat makin bagus kepada UM. Yang terbanyak itu adalah ilmu psikologi, komunikasi dan manajemen,” tutur Ibrahim.