Menurut Didik pencairan tersebut dilakukan bertahap, di mana nantinya yang 50 persen sisanya akan dicairkan di gelombang selanjutnya.
“Katakan dengan 2000 berapa, ini masih separo. Nah kalau yang separo ini kan ini pusat yg mencairkan, BNPB. Kalau ini dicairkan nanti jadi rame. Hari ini (Selasa (22/3/2023)), duitnya ditransfer tapi tertutup,” terangnya.
Jika nantinya sudah 100 persen tersalurkan semua, pihak BPBD pusat akan menyampaikan ke BPBD daerah.
“BPBD daerah transfer ke warga masyarakat, nanti baru kami sampaikan untuk dicairkan. Dengan harapan, ini jangan sampai menjadikan/menambah gaduh,” tutur Didik.
Salah satu perwakilan warga terdampak gempa bumi, Astoko menyebutkan, ada beberapa kategori kondisi rumah yang didata guna mendapatkan bantuan, yakni rusak berat, ringan dan sedang.
“Dari pihak terdampak gempa waktu itu terdata jumlah kategori rusak berat seratus lebih. Rusak sedang tidak tahu. Karena yang terus dibahas yang rusak berat saja, yang ringan dan sedang tidak tersentuh,” terang Astoko.
Dirinya menyebut, setidaknya ada 107 rumah yang mengalami rusak berat. Namun, sedangkan yang bakal mendapatkan jatah bantuan hanya ada 29 unit saja, sehingga hal tersebut menjadi permasalahan utama masyarakat selain bantuan yang belum kunjung teralirkan.
