Perempuan Sebagai Tulang Punggung Keluarga Menjadi Bukti Kesetaraan Gender?

Dinda Mey Lufitasari - Perempuan Sebagai Tulang Punggung Keluarga Menjadi Bukti Kesetaraan Gender?
Dinda Mey Lufitasari

Nama : Dinda Mey Lufitasari

Prodi : Kesejahteraan Sosial

Bacaan Lainnya

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Upaya yang dilakukan sebagai Langkah sebagai perlindungan sosial secara garis besar merupakan rencana yang kuat untuk menjadi kwhidupan lebih baik. Mereka perempuan yang terpaksa bekerja untuk melanjutkan kehidupannya merupakan sebuah bukti bahwa perempuan bisa melewati hal – hal yang menurutnya berat. 

 Peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga, meningkatkan bukan berarti menjadi satu-satunya ujung tombak perekonomian keluarga melainkan hanya membantu kekurangan atau membantu penambahan pemasukan perekonomian keluarga.

Namun bagaimana jika perempuan menjadi peran utama dalam segala aspek fungsional keluarga salah satunya aspek ekonomi? Lantas hal ini merupakan kesetaraan gender atau keadaan?

Bagaimana upaya – upaya yang dilakukan sangat jelas dalam mempromosikan kesetaraan bagi perempuan dan anak perempuan. Saya ingin menekankan hal ini: dengan mengurangi beban dan hambatan yang begitu berat di pundak perempuan di seluruh dunia, pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan bahkan sebagai tulang punggung keluarga, sebagai pakar kebijakan perlindungan sosial, konteks ini sangat membantu memajukan hak asasi perempuan dalam memilih pilihannya.

Perempuan menanggung beban yang tidak proporsional dari pekerjaan perawatan yang tidak dibayar seperti upah kerja seorang lak – laki. Perempuan yang harus menjadi tulang punggung utama dalam keluarga yang seharusnya memiliki kesempatan yang sama dalam hal pekerjaan dan upah. 

Menurut sebuah riset Women wealth study dari family whealth advisor chouncil, 4 dari 10 keluarga Amerika serikat, para istri/perempuan merupakan tulang punggung keluarga. Tak hanya itu, 95 persen perempuan memang memiliki peran besar dalam pengambilan keputusan seputar kebutuhan keluarga. Data yang ada di indonesia lebih banyak.

Upaya – upaya yang seharusnya di rencanakan sebagai perlindungan untuk perempuan yang pada kenyataannya memiliki beban yang berat dalam pengasuhan anak, atau bahkan sebagai tulang punggung utama dalam keluarga.  Karena hal tersebut seharusnya meningkatkan jaminan asuransi untuk memajukan perawatan Kesehatan untuk dirinya bahkan keluarga  menyeluruh juga memiliki manfaat yang sangat kuat bagi perempuan dalam konteks mengurangi sebagian beban mereka. 

Kita membutuhkan jaminan perlindungan untuk pengasuhan anak yang ibu nya menjadi tulang punggung. Selain itu, juga jaminan yang  terjangkau terkait cuti atau hal yang mendesak untuk perempuan  untuk mendukung akses yang sama di dalam konteks pekerjaan.

Kita membutuhkan sistem pendidikan untuk menghadapi dan melawan perbedaan gender yang berbahaya. Dan perlindungan lebih untuk perempuan yang harus menjadi peran utama dalam segala aspek yang dilatarbelakangi banyak faktor.

Hari ini kita berada pada saat yang menantang dalam sejarah gerakan hak-hak perempuan. Setelah berpuluh-puluh tahun mengalami kemajuan, angin sakal yang kuat dihembuskan untuk mencoba mendorong perempuan kembali tunduk dengan peraturan yang diciptakan.

Hal yang menjadi point penting disini adalah menjadi tulang punggung keluarga oleh seorang permpuan bukan bukti dari kesetaraan gender. Hal demikian adalah bukti bahwa masih banyak keluarga yang kurang sejahtera yang dilatarbelakangi berbagai masalah yang mengahruskan seorang perempuan untuk menjadi tulang punggung keluarga.


Baca juga:

Pos terkait