Dia menyebut, 15 perwakilan tersebut mencakup daerah Kecamayan Turen, Ampelgading, Kepanjen, Sumberpung dan Wonosari.
Vincensius berharap, agara dilakukan penambahan pasal-pasal hang diterapkan dalam menghukum nama-nama yang telah ditetapkan sebgai tersangka itu. Mengingat 60 persen dari korban adalah anak-anak dan pelajar.
“Saat ini hukum yang dilakukan dengan enam tersangka dan 5 yang sudah P21, yang satu masih P19 itu bagi kami belum cukup dan belum terwakilkan,” ucapnya.
Selain itu dirinya menginginkan, untuk kedepan bagi korban-korban yang saat ini masih luka-luka dan anak-anak yang ditinggal orangtuanya dalam tragedi itu, masa depannya harus tetap diperjuangkan.
Menurut ayah dari 3 orang putera itu, dirinya dan keluarga korban lainnya masih merasa trauma hingga saat ini.
“Kalau saat ini ada posko trauma healing yang notabene menunggu keluarga korban melapor datang, itu saya kira kurang tepat. Yang tepat itu tim trauma healing itu keliling ke keluarga korban, mendatangi. Karena dengan mendatangi itu akan lebih mengena,” sebut Vincensius.(wul/ono)
