Sawah Diurug Pengembang, Warga Gogol Vs Lurah Urang Agung dan Camat  Sidoarjo Kota ( 2/habis)

tiga warga dari 106 warga pemilik tanah gogol memasang spanduk di lahan yang diurug pengembang
Tiga warga dari 106 warga pemilik tanah gogol memasang spanduk di lahan yang diurug pengembang. (foto;ist)

Camat Sidoarjo Kota Sebatas Mediasi

Sidoarjo, SERU.co.idPembebasan lahan milik warga gogol Kelurahan Urang Agung untuk  perumahan PT Citra Sekawan Mandiri (CMS) memakan waktu yang cukup panjang.  Hal itu disebabkan karena dari 106 warga gogol tidak langsung melepas kepada pengembang.

Bacaan Lainnya

Seperti yang dilakukan Lutfi, Hadi dan Slamet Hariono. Mereka menyatakan, hingga saat ini keluarga besarnya masih mempertimbangkan menjual lahan gogol miliknya kepada pengembang. Oleh sebab itu ketika diundang Pak Camat  untuk dilakukan mediasi dengan pengembang petani gogol tidak datang.

“Kemarin malam pemilik gogol diundang di balai Kelurahan Urang Agung yang dimediasi Camat Sidoarjo Kota tapi petani gogol tidak ada yang mau hadir,” ungkapnya, Jum’at (29/12/2022).

Hal itu dibenarkan Camat Sidoarjo Kota Gundari. Menurutnya, kemarin malam memang sedianya dilakukan mediasi antara  pengembang dengan pemilik Gogol namun ketika  ditunggu sampai malam petani gogol tidak ada yang datang.

“Kami memang berinisiatif mengundang para pihak untuk mencari solusi terbaik,” kata Camat yang belum setahun menjabat di Kecamatan Sidoarjo Kota itu.

Hal itu dilakukan karena beberapa kali diagendakan pertemuan di Balai Kelurahan yang dengan inisiatif Lurah Urang Agung selalu gagal.

“Karena pembebasan lahan berlangsung lama dan  dimulai sekitar tahun 2014, selaku pemangku wilayah kami bersama Forpimka Kecamatan Sidoarjo Kota berupaya menemukan para pihak agar wilayah kota tetap kondusif ,” katanya.

Gagalnya pertemuan yang diinisiasi Camat Sidoarjo  Kota itu disayangkan Bagian Umum PT CMS Yoyok. Menurutnya, Camat Kota merupakan pejabat yang netral dalam melihat permasalahan ini.

“Mereka itu lho baru menjabat Camat di Sidoarjo Kota,” kata Yoyok didampingi Tole.

Padahal pembebasan lahan yang dilaksanakan PT CMS sudah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. “Kami sudah membebaskan sekitar seratus ancer dan sekarang tinggal 8 ancer yang masih terjadi tarik ulur,” tutur Tole. (fan/dar)

disclaimer

Pos terkait