Persaingan Caketum KONI Ketat, Cabor ESI Usulkan Jalan Tengah Musyawarah

Ketua Cabor E-Sport Indonesia (ESI) Kota Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, buka suara terkait Musorkot KONI Kota Malang. (rhd) - Persaingan Caketum KONI Ketat, Cabor ESI Usulkan Jalan Tengah Musyawarah
Ketua Cabor E-Sport Indonesia (ESI) Kota Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, buka suara terkait Musorkot KONI Kota Malang. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Nasib kedua calon kandidat Ketua Umum KONI Kota Malang, yakni Edi Wahyono (incumbent) dan Djoni Sudjatmiko, akan ditentukan dalam Musorkot KONI Kota Malang Sabtu (17/12/2022) besok. Peluang keduanya pun masih dikatakan berimbang, meski keduanya mengklaim menguasai suara lebih dari 50 persen. Dimana total cabor pemilik suara sebanyak 53 suara.

Menanggapi hal itu, Ketua Cabor ESI (E-Sport Indonesia) Kota Malang, Nurcholis Sunuyeko mengatakan, jika memang kedua calon ingin sama-sama memimpin KONI Kota Malang. Dirinya mengusulkan kepada para cabor sebagai voters (pemilik) suara, agar mengambil jalan tengah yaitu musyawarah.

Bacaan Lainnya

“Saya mengusulkan agar keduanya dipilih secara musyawarah. Karena hasilnya akan sama-sama diterima dengan ikhlas dan legowo oleh kedua belah pihak dan pendukungnya. Tak ada yang kalah dan tak ada yang menang,” seru Sam Rektor, sapaan akrab Rektor IKIP Budi Utomo (IBU), Jumat (16/12/2022).

Mewakili cabor ESI (E-Sport Indonesia) Kota Malang, pihaknya memandang kedua kandidat memiliki kans yang sama-sama kuat. Dan memiliki kelebihan yang bisa diterapkan dalam memimpin KONI Kota Malang kedepan.

Nurcholis menilai, KONI Kota Malang nantinya harus dipimpin sosok yang mempunyai keinginan untuk perubahan. Tentunya Ketua KONI terpilih harus memiliki pengalaman untuk memanajemen orang banyak. Pasalnya, Ketua terpilih harus mengakomodir banyak kebutuhan untuk orang banyak dalam memajukan prestasi olahraga.

Selain manajemen yang bagus, Sam Rektor juga menilai, Ketum KONI harus mandiri secara finansial, sehingga meminimalisir sejumlah kepentingan saat menjabat. Dengan kemandirian secara finansial, Ketum KONI Kota Malang nantinya bisa fokus untuk memajukan prestasi saja.

“Kalau saya menilai sosok itu harus mandiri ya. Jadi tidak ada gangguan intervensi darimana-mana, lantaran tidak ada kepentingan apapun. Semuanya dilakukan demi kemajuan olahraga prestasi, olahraga masyarakat dan olahraga rekreasi,” tuturnya.

Pos terkait