Sementara itu, dari kedua calon yang mandiri secara finansial, Sam Rektor tidak tahu pasti. Alasannya keduanya belum bersilaturahmi kepadanya secara langsung.
“Iya di dua sosok itu ada. Pak Edi ya lumayan bagus. Sementara Pak Djoni ini membuktikan sebagai pengusaha yang memungkinkan bisa membawa KONI melangkah ke depan lebih maju,” tuturnya.
Disebutkannya, Djoni mengajukan diri sebagai calon Ketum KONI Kota Malang karena dukungan sejumlah cabor. Djoni memiliki track record yang bagus dalam mengembangkan usaha kafe bernama NK Kafe. Selain pengalamannya dengan sejumlah profesi yang keterkaitan.
Djoni juga menunjukkan keberpihakannya pada olahraga, dengan meletakkan spot olahraga di area kafenya yang terletak di Karangploso, Kabupaten Malang. Contohnya, lapangan sepak bola mini, jogging track, area gowes dan parkir sepeda angin, dan lainnya.
Sementara Eddy Wahyono, meskipun ada catatan dugaan, seperti penggunaan atlet berdomisili di luar Kota Malang, pelanggaran AD/ART, pemanggilan Kejari dan dugaan lainnya. Dalam kepemimpinannya, Eddy mampu membawa kontingen Kota Malang di posisi dua Porprov Jatim 2022.
“Biar ada pembaruan, njajal (mencoba) saja. Saya mengusulkan jabatan Ketua KONI Kota Malang diberikan ke Pak Djoni dan wakilnya Pak Eddy. Kan Pak Edy sudah pernah Ketua, sekarang jajal wakil saja, gantian dengan Pak Djoni,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Bupati Jember Resmikan Klinik NU, Pelayanan Kesehatan Masyarakat Bertambah
- Pemerintah Mulai Salurkan BSU Rp600 Ribu untuk Pekerja dan Guru Honorer di Bulan Juni
- Kapolres Batu Bersama Forkopimda Kota Batu Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II
- Sinergi BPJS Kesehatan Cabang Malang dan Pemkot Batu Buka Pelayanan di MPP Among Tani
- Wali Kota Malang Bersama Forkopimda Ngalam Rijik Bersihkan Alun-alun Hingga Kayutangan