Malang, SERU.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyelenggarakan workshop mengupas angka inflasi dalam berita resmi statistik. Workshop ini bertujuan memberikan pemahaman yang tepat dalam memaknai angka inflasi.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini menyampaikan, penjelasan dan ulasan angka inflasi yang disampaikan di media jangan sampai menimbulkan kepanikan bagi masyarakat. Dimana pada periode sebelumnya, angka inflasi menekankan pada angka inflasi month to month. Sedangkan dalam dua bulan terakhir, penyajian angka inflasi menekankan pada angka year on year.
“Terlebih tahun 2022 ini, ketika angka inflasi mengalami peningkatan yang tajam akibat berbagai tekanan ekonomi global maupun nasional,”” seru Erny, dihadapan 132 peserta dari wartawan, pegiat media, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan masyarakat pengguna data, di Hotel Mercure Kota Malang, Selasa (13/12/2022).
Bagi pemerintah, inflasi merupakan salah satu indikator strategis yang angkanya sangat dinantikan sebagai dasar dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Sebagaimana instruksi Presiden Jokowi, agar penanganan inflasi dilaksanakan secara serentak seperti penanganan covid-19.
“Bahkan dalam dua bulan terakhir ini, setiap hari Senin dilakukan rapat koordinasi terkait pengendalian inflasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri. Dan diikuti oleh seluruh unsur pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia,” imbuh Erny.
Tiga narasumber memberikan paparan terkait inflasi, di antaranya Ahli Muda Statistika BPS Kota Malang, Dwi Handayani; Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Samsun Hadi; dan Wartawan Senior Bisnis Indonesia, Choirul Anam.
Menurut Dwi Handayani, inflasi merupakan persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Angka inflasi dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), atau perubahan harga pada komoditas produk dan jasa.
