Penurunan Stunting Dua Tahun terakhir Tidak Signifikan, WaliKota Batu: Datangkan Ahli!

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dalam sebuah lokakarya seputar stunting. (ist) - Penurunan Stunting Dua Tahun terakhir Tidak Signifikan, WaliKota Batu: Datangkan Ahli!
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dalam sebuah lokakarya seputar stunting. (ist)

Batu, SERU.co.id – Stunting atau gangguan pertumbuhan anak memiliki dampak yang sangat merugikan. Baik bagi kesehatan maupun produktivitas ekonomi dalam jangka pendek maupun panjang. Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya dan konvergensi, guna menurunkan stunting di Kota Batu.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko sebelumnya berharap, angka penurunan stunting di Kota berjuluk Kota Apel ini bisa mencapai angka dibawah 10 persen. Namun harapan tersebut rupanya belum terpenuhi. Oleh karena itu Wali Kota Batu merasa perlu adanya tenaga ahli yang bisa menganalisa, agar bisa mendapatkan jalan keluarnya.

Baca Juga

“Jika perlu, kita datangkan tenaga ahli untuk memetakan alasan kenapa penurunan stunting pada 2 tahun ini tidak signifikan,” seru Dewanti.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu juga mengatakan, untuk menekan angka stunting diperlukan kerjasama dengan seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemkot Batu. Terutama pada Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Menurutnya, penanganan stunting merupakan tugas bersama yang sangat penting untuk dilakukan terutama memberi legasi yang akan terus diingat generasi masa depan Kota Batu.

“Pemkot Batu telah melakukan berbagai upaya guna menurunkan stunting di Kota Batu. Mulai dari membentuk tim penanganan stunting, tim audit kasus stunting dan tim percepatan penurunan stunting,” ungkap Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menambahkan.

Wakil Dewanti Rumpoko itu juga menuturkan, Pemkot Batu juga telah melakukan perbaikan gizi dalam sektor kesehatan melalui alokasi 30 persen. Sementara intervensi yang mempengaruhinya sangat besar. Yakni berasal dari kondisi lingkungan sekitar.

“Intervensi pada ruang lingkup ini sebesar 70 persen,” katanya.

Berita Terkait