Malang, SERU.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy secara langsung memberikan pembekalan terhadap Tim Trauma Support Mobility di Basement UMM Dome, Kamis (6/10/2022).
Menko Muhadjir berterimakasih terhadap kinerja dan respon cepat dari berbagai instansi dalam menangani dampak psikis terhadap korban tragedi. Menurutnya, dampak psikologi yang harus diterima oleh korban, lebih sulit tingkat pemulihannya.
“Kalau cidera fisik bisa diukur seberapa besar dan tingkat pemulihannya seperti apa. Masalahnya, kalau cidera mental tidak seperti itu. Untuk itu terimakasih atas respon cepat dari semua jajaran, dalam menangani tragedi yang jumlah korbannya tidak masuk akal ini,” seru Prof Muhadjir.
Ia mengatakan, setelah pembekalan dilakukan, tim Trauma Support Mobility akan segera bergerak cepat dimulai hari ini. Lebih lanjut, dirinya berharap, penanganan tersebut didapati oleh korban dengan baik.
“Pagi ini mereka sudah bergerak, tinggal bagaimana merapikan dan memperluas pihak-pihak yang terlibat. Kemudian jangan hanya mereka yang ditetapkan sebagai korban, tetapi mereka yang tidak korban harus ditelisik juga,” imbuhnya.
Pasalnya, dirinya sempat menyaksikan secara langsung bagaimana keluarga yang tidak menonton pun mengalami trauma berat. Sehingga harapannya, selain korban, keluarga korban juga mendapatkan trauma healing.
“Jangan sampai mereka yang tidak nonton juga ada trauma psikologis. Kemarin sudah terbukti banyak sekali, anak-anaknya meninggal, orang tuanya meninggal, mereka trauma,” tuturnya.
Secara teknis Muhadjir mengatakan, tim tersebut bergerak langsung ke lokasi dimana korban berada untuk memberikan trauma healing.
“Banyak cara saya kira, ini sudah disiapkan untuk jembut bola. Sekarang dari pihak DP3A Kabupaten Malang berusaha mendata agar bisa mendeteksi siapa saja yang memerlukan trauma healing,” ucapnya.
Adapun pihak-pihak yang tergabung dalam tim tersebut yaitu DP3A Kabupaten Malang, HIMPSI Malang, Save The Children, Maharesigana UMM, MDMC. Selanjutnya UIN Malang, Unmer, UB.
Turut hadir pula dalam pembekalan tersebut, perwakilan dari BTS Army Help Center Indonesia yang juga mendukung proses trauma support. (bim/ono)