Batu, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengadakan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan kesiapsiagaan BPBD Batu tahun 2022. Acara ini diikuti oleh perwakilan instansi, swasta, lembaga, OPD Pemkot Batu, Pemerintah Desa, Komunitas dan perwakilan Ormas di Kota Batu. Acara itu diselenggarakan, Selasa (4/10/2022) pagi.
Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Batu, Achmad Choirur Rochim, mewakili Kepala BPBD Batu mengatakan, mendekati musim Libur Nataru, perlu disusun rencana khusus penanganan bencana. Pasalnya, menurut BPBD, saat ini besar kemungkinan bakal terjadi lonjakan kunjungan wisatawan saat liburan akhir tahun. Disisi lain, saat itu juga diperkirakan adalah puncaknya musim penghujan.
“Perlu rencana khusus yang didalamnya ada skenario khusus penanganan bencana saat Nataru. Musim libur tahun baru nanti, wisatawan meningkat. BMKG juga menyebutkan, Desember 2022 dan Januari 2023 adalah puncak musim penghujan,” seru Rochim.
Rochim, sapaan akrabnya menjelaskan, pihaknya merekomendasikan pembuatan skenario khusus untuk penanganan bencana. Karena dimungkinkan terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Terlebih potensi bencana alam di Kota Batu masih sangat tinggi, seperti bencana alam banjir bandang.
“Potensi banjir bandang masih ada, kita memiliki 5 anak sungai di Kota Batu, banjir bandang yang terjadi tahun 2021 lalu itu baru 2 anak sungai, masih 3 anak sungai yang belum,” ujar Rochiim.
Penanganan semacam ini, menurut Rochim, harus dilakukan semua unsur pentahelix.
BPBD Batu juga baru saja mendapatkan pelajaran berharga dari kasus penyelamatan korban Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Petugas kesulitan akses menuju ke tempat kejadian perkara untuk upaya evakuasi korban.
“Misalkan bencana terjadi di pusat kemacetan, bagaimana kita melakukan penanganan dengan cepat dan melakukan tindakan situasi khusus yang perlu diwaspadai,” imbuh Rochim.