Awali TA 2022/2023, MTsN 1 Kota Malang Catatkan 204 Prestasi

Alfredo Risqullah Saputra mempersembahkan medali emas bidang IPA dalam OSN. (ist) - Awali TA 2022/2023, MTsN 1 Kota Malang Catatkan 204 Prestasi
Alfredo Risqullah Saputra mempersembahkan medali emas bidang IPA dalam OSN. (ist)

Malang, SERU.co.id – Mengawali Tahun Ajaran 2022/2023, MTsN 1 Kota Malang melejit dengan  204 prestasi sementara. Terbagi 7 prestasi tingkat Kota/Malang Raya, 11 prestasi tingkat Jatim/Jawa-Bali, 175 prestasi tingkat Nasional dan 11 prestasi tingkat Internasional.

Kepala MTsN 1 Malang, Drs Samsudin MPd mengatakan, catatan prestasi tahun ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Dimana prestasi yang diraih saat ini dalam suasana pembelajaran secara luring, sehingga tantangan dan perjuangannya butuh semangat lebih. Ketika berhasil mendapatkan juara, tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, mengawali tahun ajaran baru 2022/2023, MTsN 1 Kota Malang kembali memulai pundi-pundi prestasi. Hampir sama sebelum pandemi, tentu tantangan dan perjuangannya butuh semangat lebih. Ketika berhasil melewati berbagai tahapan dan mendapatkan juara, akan menjadi kebanggaan tersendiri,” seru Pak Sam, sapaan akrabnya, kepada SERU.co.id.

Hampir sama dengan perjalanan prestasi tahun sebelumnya. Pundi-pundi prestasi tersebut didominasi oleh prestasi tingkat Nasional yang diraih sivitas MTsN 1 Kota Malang. Beberapa di antaranya memiliki peluang ke tingkat yang lebih tinggi, yakni prestasi internasional.

“Prestasi nasional cukup mendominasi, beberapa di antaranya memiliki peluang ke tingkat yang lebih tinggi yaitu prestasi Internasional. Harapannya, prestasi internasional ikut bertambah,” imbuh Kepala Kepala MTsN 1 Kota Malang ketujuh ini, didampingi Waka Kesiswaan MTsN 1 Kota Malang, Lailatul Chusniah, SPd, MPd.

Terkait target prestasi tahun ajaran ini, pria ramah ini tak mau berspekulasi. Pasalnya, perlombaan secara online saat pandemi lebih simpel tanpa membutuhkan waktu dan perjalanan panjang. Sehingga peluang mengikuti dan memenangkan lomba terbuka lebar.

Sebaliknya, ketika perlombaan secara luring, peserta membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra untuk bertanding di lokasi pelaksanaan. Terlebih proses pembelajaran offline berlangsung penuh dari Senin hingga Sabtu.

Pos terkait