Jombang, SERU.co.id – Muatan orasi kebangsaan yang disampaikan pimpinan Ponpes Ora Aji Sleman terkait bahaya radikalisme dan intoleransi di kalangan pelajar menjadi salah satu ancaman bagi pelajar. Orasi bertempat di aula lantai 2 SMAN 2 Jombang dihadiri Kasat Lantas Polres Jombang, Kepala Sekolah serta jajaran guru dan siswa dengan narasumber Miftah Maulana Habiburrahman, Kamis, (8/9/2022).
Miftah Maulana Habiburrahman menyampaikan pentingnya moderasi berbangsa dan bernegara memberikan pemahaman kepada siswa bahwa salah satu ancaman terbesar di era ini adalah paham-paham radikalisme.
Lanjut Gus Miftah, panggilan akrab Maulana Habiburrahman, berangkat dari lembaga survei yang menyatakan 37% mahasiswa dan pelajar di Jawa Timur sudah terpapar paham, maka dari itu pihaknya mendapat amanah dari Pemerintah untuk memberikan pemahaman bagaimana berbangsa dan beragama yang baik, sehingga meyakini apa yang telah dilakukan adalah sebuah kebenaran tanpa menyalahkan orang lain.
“Yang saya tekankan kepada siswa dengan adanya orasi kebangsaan adalah ketika berbangsa dan beragama jangan menyalahkan orang lain apalagi sampai menyesatkan atau bahkan mengkafir-kafirkan karena semua itu merupakan perilaku yang mengancam kerukunan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Di tempat sama Kepala Sekolah SMAN 2 Jombang Drs. Budiono, M.Si menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah sering terjadinya gesekan gesekan yang bernuansa agama yang sebenarnya tidak perlu terjadi sehingga bisa mengurangi efektivitas dalam berkarya.
“Sehingga tadi Gus Miftah memberikan pencerahan tentang bagaimana cara kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama bisa harmonis selaras,” terang Budiono.
Lanjutnya, sehingga ketika urusan Negara tidak terganggu oleh Agama dan ketika beragama tidak terganggu oleh berbagai macam aturan di negara itu.
