Batu, SERU.co.id – Masyarakat sempat diresahkan dengan harga telur ayam yang mencapai harga Rp31 ribu per kilogram. Namun, keresahan itu perlahan mulai mereda, karena harga telur ayam saat ini sudah berada di kisaran harga Rp23 ribu per kg dari peternak. Penurunannya sudah mulai terjadi sejak minggu lalu.
Penasehat Asosiasi Kelompok Peternak Ayam Petelur Kota Batu, Ludi Tanarto mengatakan, harga jual telur dari kandang ayam, saat ini sudah dianggap adil bagi semua pihak. Turunnya harga telur dikatakan terjadi karena faktor psikologis para peternak. Sebab saat ini pemerintah dikabarkan bakal melakukan operasi pasar.
“Otomatis jika harga tetap dinaikkan, para peternak takut barangnya tak laku,” seru Ludi Tanarto.
Ludi, sapaan akrabnya menjelaskan, pihaknya juga memprediksi jika program keluarga harapan atau PKH dari Kemensos dengan aksi bagi-bagi sembako gratis, mempengaruhi fluktuasi harga telur. Dengan adanya program itu maka permintaan jadi tinggi namun tak sebanding dengan suplay barang. Namun program tersebut, saat ini sudah tuntas.
“Sekarang programnya sudah selesai. Bisa jadi ini juga alasan harga telur turun,” ujar Ludi yang juga adalah anggota DPRD Kota Batu.
Pria yang juga Anggota Komisi A DPRD Kota Batu ini menuturkan, kenaikan harga telur juga disebabkan harga pakan ternak ayam yang melambung tinggi. Selain berupa pakan konsentrat buatan pabrik, juga diberikan bekatul dan jagung pada hewan ternak ayam. Sehingga bila dihitung, harga per Kg pakan mencapai Rp5.300.
“Masih ditambah biaya obat dan vitamin hingga penyusutan ayam itu sendiri. Jadi harga telur dari kami per kilogram itu Rp21 ribu,” ungkap Ludi.