Sementara itu, mahasiswa Universitas Patimura, Hasyim Rahman Marasbessy mengungkapkan, alasan memilih UB karena ada salah satu mata kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang menarik minatnya.
“Saya tertarik untuk mendaftar PMM di Universitas Brawijaya, dikarenakan terdapat mata kuliah mengenai Kemiskinan Nelayan yang ada di Fakultas Ilmu Kelautan. Saya merasa perlu mempelajari hal itu, karena di Maluku sedang ada projek, dimana saya mengharapkan bisa menerapkannya ketika kembali ke Maluku,” ungkap Hasyim.
Sebagai informasi, PMM merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek. Dimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi (PT) asal. Pertukaran mahasiswa antar klaster pulau tersebut mendapat pengakuan 20 SKS.
PMM 1 yang diselenggarakan pada tahun 2021 lalu, telah diikuti sebanyak 11.464 mahasiswa dari 215 perguruan tinggi penerima atau pengirim. Sedangkan pada tahun ini, PPM 2 targetnya akan dibuka kouta sebanyak 16.000 mahasiswa, yang dapat memilih satu perguran tinggi dari 194 perguruan tinggi penerima. (rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan