Musim hujan mulai menerpa beberapa wilayah di Jawa Timur. Fenomena banjir dan banjir bandang kian santer kita dengar. Ibarat musim kancah perpolitikan kita pun tengah masuk dalam musim penghujan.
Hujan informasi tentang kepentingan baik individu maupun golongan yang berusaha saling “Menjual diri maupun Pencitraan” dalam meraup pundi-pundi suara nantinya di pilkada serentak 2020.
Mulai banyak kita lihat kicauan informasi yang belum tentu kebenarannya berkembang hampir di semua media. Ditambah makin derasnya upaya saling menjatuhkan antara tokoh maupun masa pendukung salah satu kontestan politik dengan lawan politiknya. Penilaian negatif kepada orang lain atau sekelompok orang akibat latar belakang seseorang (Prasangka) makin banyak kita temui.
Semua yang diujarkan hanya sebuah prasangka belaka yang sangat diragukan kebenarannya nanti. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses pemilihan seorang calon walikota dan wakil walikota atau calon bupati atau wakil bupati itu prosesnya sangat detail.
Sangat sedih saya mendengarnya jika ada calon kepala daerah yang dijatuhkan hanya karena penilaian sepihak. Lebih cerdas melihat lebih dalam mendengar dari pada berujar, sebuah modal kita dalam melihat setiap jualan politik yang diumbar di media. Agar kita menjadi pribadi yang cerdas menyikapi dan tepat dalam memilih di pilkada serentak 2020 nanti.(*)