Malamg, SERU.co.id – Lasiran (65), warga Dusun Tambakrejo, Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, pedagang tempeh (perabotan dari bahan bambu) keliling dihajar dan dirampok orang tidak dikenal. Uang sebanyak Rp19 juta miliknya, yang dikumpulkan sejak bertahun-tahun lalu raib digondol tersangka, Selasa (2/08/2022).
Anak korban, Muhammad Abdul Rozak (30) mengatakan, kejadian itu terjadi di Kawasan Talang Agung, Kecamatan Kepanjen (dibawa pohon beringin depan SDN Talanggangung 1 ). Ayahnya didatangi orang tidak dikenal kemudian, menanyakan uang berapa yang miliki pria tersebut. Kemudian tersangka memberikan uang Rp500, dengan dalih akan menebas semua barang dagangannya, namun dengan syarat korban mau diajak ke rumah tersangka.
“Diiming-imini uang Rp500 ribu, terus diajak ke rumahnya buat pancingan,” seru Muhammad Abdul Rozak, saat dikonfirmasi SERU.co.id, di kediaman ayahnya.
- Babinsa Bareng Bersama Warga Bantu Bedah Rumah Tidak Layak Huni
- Babinsa Tunggulwulung Dampingi Petani Panen Wujudkan Kemandirian Pangan
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
Tanpa ada kecurigaan, korban menurut dan ikut dengan tersangka menaiki sepeda motor lelaki yang baru dia kenal itu. Di perjalanan, Lasiran diberhentikan di ladang jagung, dengan alasan mau menengok jagung yang tersangka tanam di kawasan Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran. Namun tak pernah terpikirkan oleh korban, dirinya dibawa ke tengah lahan jagung bahkan mengambil paksa uang yang dibawa.
Uang korban Rp19 juta yang disimpan dan ditabung dari hasil berjualan tempeh dengan berjalan kaki yang bakal digunakan untuk memperbaiki rumahnya yang sudah rusak parah, raib digondol tersangka. Karena sempat melawan untuk mempertahankan uang itu, korban dipukul oleh tersangka hingga babak belur dan pingsan dan ditinggalkan di ladang jagung.
Uang sebesar itu sengaja dibawa korban ke lapangan berjualan kesana kemari karena dirinya hidup sebatang kara. Kalau disimpan di rumah dikhawatirkan uang akan hilang. Dirinya berangkat berjualan biasanya mulai pukul 09.30, akan pulang 19.00 bahkan hingga 22.00. Untuk untung yang dia peroleh, biasanya mengambil untung Rp3-5 ribu saja per biji.
Setelah pingsan, lansia tersebut dengan sempoyongan berjalan ke pinggir jalan untuk meminta pertolongan. Kebetulan ada orang yang kebetulan lewat dengan mengendarai mobil, mau menolongnya dan mengantarnya pulang sampai rumah.
