Temukan Gejala TBC Secara Dini

Dinkes Kota Malang dengan Puskesmas dan USAID saat melakukan skrining di salah satu Pondok Pesantren di Kota Malang. (ist)
Dinkes Kota Malang dengan Puskesmas dan USAID saat melakukan skrining di salah satu Pondok Pesantren di Kota Malang. (ist)

Dinkes Kota Malang Gelar ACF

Malang, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang bersama Puskesmas di Kota Malang dan USAID GHSC PSM gelar kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC, mulai 13-30 Juni 2022. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan percepatan penemuan kasus TBC secara dini, dalam bentuk kegiatan skrining gejala TBC kepada masyarakat umum.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, jika skrining yang dilakukan tersebut bertujuan menemukan dengan segera kasus TBC di Kota Malang. ACF juga dilakukan sebagai bentuk meningkatkan utilitas alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dimiliki oleh Dinkes dan Puskesmas di Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Itu salah satu strategi untuk meningkatkan cakupan daripada penemuan kasus TBC di kota malang. Untuk skrining dapat dilakukan di Faskes (Fasilitas Kesehatan, red) mulai dari puskesmas, klinik, rumah sakit, atau dokter mandiri,” seru Husnul, Kamis (15/6/2022).

ACF sendiri akan dilakukan hingga akhir bulan Juni 2022, yang terdiri dari berbagai bentuk kegiatan. Seperti penyulugan, pemeriksaan fisik dan kesehatan, skrining gejala TBC, pengumpulan dahak dan tuberculin skin test.

“Kita sasar berbagai komunitas uang punya potensial di dalam penyebaran TBC itu sendiri. Seperti Ponpes (Pondok Pesantren) dan komunitas lain, misalnya lapas itu akan kita lakukan skrining,” imbuhnya.

Husnul juga mengungkapkan, target sasaran dari ACF sendiri sekitar 20 ribu dari total penduduk Kota Malang. Hal ini dilakukan secara masif, agar tujuan dari kegiatan skrining tersebut dapat tercapai.

“Kita upayakan dengan optimal di masing-masing pelaksana, seperti di lembaga pendidikan formal maupun non-formal,” kata Husnul.

Dirinya juga berpesan kepada masyarakat, apabila mengalami gejala-gejala TBC, seperti batuk yang berlangsung selama tiga minggu lebih, nyeri di bagian dada saat batuk, dan demam agar segera memeriksakan diri di Faskes terdekat. (bim/mzm)

baca juga:

Pos terkait