Namun saat ini, dirinya mengaku sudah kembali normal. Sejak Ramadan kemarin, Supriadi, mengalami permintaan yang sangat tinggi dari konsumen, baik dari Tulungagung, Kediri, Blitar dan paling banyak di Bontang, Kalimantan Timur.
Permintaan yang membludak namun diakui Supriadi tidak bisa semuanya dipenuhi. Produksi rengginang terhambat karena cuaca musim hujan yang panjang dan bahan baku utama mahal. Bahkan rengginang hasil produksiny mengalami sedikit kenaikan harga .
Untuk menyiasati produksi di musim yang kurang bersahabat ini, Supriadi dan istrinya akan memproduksi dalam jumlah besar pada saat cuaca panas-panasnya. Kemudian akan mereka timbun mengingat waktu simpan cemilan gurih tersebut hingga 11 bulan, agar bisa selalu bisa memenuhi permintaan pelanggan.(ws6/ono)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah