Malang, SERU.co.id – Puluhan Jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Suwaru, Pagelaran, Kabupaten Malang, Minggu (10/4/2022) menggelar perayaan Hari Raya Unduh-Unduh. Bertepatan dengan umat muslim menunaikan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadan 1443 H.
Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Kristen (PHBK), Suprayono mengatakan, peringatan Hari Raya Unduh-Unduh tersebut merupakan suatu persembahan kepada Tuhan YME.
“Hari Raya ini adalah suatu tradisi, untuk mempersembahkan apa yang kita miliki kepada Tuhan. Dalam bentuk barang atau hasil-hasil pertanian (bumi),” seru Suprayono kepada SERU.co.id.
Tujuan dalam perayaan Unduh-Unduh tersebut, dikatakan oleh Suprayono sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
“Yang tujuannya apabila warga merasa dilayani dan senang, tentunya banyak berucap syukur dengan mengadakan persembahan,” imbuhnya.
Tradisi yang dilaksanakan dua kali dalam setahun ini dimulai dengan pengumpulan barang persembahan, hingga kemudian prosesi lelang. Adapun dana hasil lelang tersebut, Suprayono mengungkapkan, akan digunakan untuk pembangunan dan pelayanan jemaat.
“Jadi barang-barang itu dikumpulkan dari warga kemudian di lelang, dan dibeli oleh warga sendiri, dananya untuk kemajuan pelayanan di jemaat,” pungkas Suprayono.
Ia mengatakan, jenis-jenis persembahan tersebut dapat berupa materi dan non-materi. Sebab, semuanya tergantung kepada keikhlasan dari para jemaat.
“Dalam bentuk uang, masakan, hasil tani, yang penting dia ikhlas untuk kemulyaan nama tuhan itu. Tidak punya materi, ngerewangi nyambut gawe (membantu bekerja) itu sudah dinamakan persembahan, untuk kemajuan jemaat kita,” ujar Suprayono.
Selain itu, Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ), Joko Budi Santoso mengatakan, sebagai gereja gerakan warga, pihaknya akan terus mengupayakan terkait kesejahteraan jemaat. Salah satunya dengan perayaan Unduh-Unduh tersebut.
“Jadi golongan yang bawah ini, ada motivasi untuk tumbuh menjadi besar. Sebagai bentuk untuk mencukupi kegiatan pelayanan, ya kita secara mandiri mencukupi dengan berbagai cara,” tandas Joko.
Kepada SERU.co.id, ia mengaku, dari seluruh persembahan yang telah diberikan para jemaat tersebut, tidak ada sama sekali unsur paksaan.
“Dalam kegiatan semacam ini, sama sekali tidak ada paksaan, karena persembahan tadi itu memang muncul dari hati dan niat mereka. Jadi persembahan ini tadi, adalah kesadaran warga untuk mengucap syukur,” tutupnya. (ws5/mzm)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja