Batu, SERU.co.id – Musibah banjir bandang Kota Batu memasuki tahap rehabilitasi. Sejumlah rumah terdampak, telah selesai dilakukan pembangunan ulang. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu, harus membuat dokumen Kaji kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) dan Rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (R3P) dari musibah tersebut.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Batu, Suhartono SS MM mengatakan, dua dokumen tersebut, penting untuk dibuat BPBD Batu. Jitupasna dan R3P, disusun bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemkot Batu. Untuk itu, pihaknya membuat diklat khusus, dengan mendatangkan narasumber dari luar kota.
“Kita buatkan Diklat ini supaya bisa OPD berkolaborasi melaksanakan tugas kebencanaan, terutama pasca bencana. Dengan pelatihan ini, semua OPD terkait bisa berperan aktif dalam mengatasi bencana di kota batu,” serunya ke SERU.co.id, Senin (28/3/2022).
Suhartono juga menjelaskan, kegiatan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kapasitas OPD di bidang kebencanaan. Sehingga, apabila terjadi bencana, OPD terkait selalu bisa bekerjasama untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana, khususnya saat pasca terjadinya. Karena setelah masa kedaruratan terlewati, masih harus dilakukan program pemulihan.
“Selama ini kita masih berkutat di kedaruratan. Mudah-mudahan setelah diklat ini, bisa kita tingkatkan dan maksimalkan,” cetusnya.
Suhartono juga menambahkan, dokumen R3P berlalu selama tiga tahun setelah disahkan oleh Kepala Daerah. Ini akan menjadi panduan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, sehingga kegiatan bisa terarah dan tepat sasaran. Dalam R3P itu, dampak kerusakan, kerugian dan kebutuhannya sekaligus anggarannya, akan tertuang dengan jelas
“Ada lima sektor yang jadi perhatian, yaitu sektor perumahan dan permukiman, sektor infrastuktur publik, sektor ekonomi produktif, sektor sosial dan lintas sektor,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu fasilitator pendidikan kebencanaan dari Pujiono Center Yogyakarta, Yugyasmono mengungkapkan, Jitupasna dan R3P bukan hanya urusan BPBD. Namun, pelaksanaannya juga melibatkan OPD terkait. Setelah pelatihan selama tiga hari, diharapkan tim penyusun Jitupasna dan R3P, bisa memfinalisasi dokumen yang dibutuhkan.
“Yang dititikberatkan adalah dokumen untuk banjir bandang di Kecamatan Bumiaji. Masing-masing OPD bisa melengkapi data dari tempatnya yang diperlukan,” ungkapnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Batusuki tersebut dihadiri perwakilan dari kecamatan se-Kota Batu, Bidang Perekonomian, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, Dispenduk, dan Dinas PU-PR. Hadir pula ASN dari Bagian Pemerintahan, Bapenda, Bakesbangpol, Dinas Pertanian, DP3AP2KB, Inspektorat, Bapelitbangda, BPSDA, Diskominfo, dan Satpol PP. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan