Malang, SERU.co.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengalami lonjakan penumpang jelang Ramadan. Kenaikan penumpang, sebelumnya telah terjadi ketika peraturan tes PCR dicabut oleh Pemerintah Pusat untuk perjalanan domestik.
Kepala Stasiun Lawang, Sugito (49) mengatakan, terdapat lonjakan penumpang, baik itu Kereta Api (KA) jarak jauh maupun jarak dekat. Meski mengalami lonjakan penumpang, harga tiket menurutnya masih tetap sama.
“Untuk sementara ini kereta api lokal memang ada kenaikan penumpang, untuk kereta api Jayabaya juga ada kenaikan sama kereta api Tawang Alun. Untuk tarif tiket, saya lihat masih tetap, tidak ada perubahan,” seru Sugito.
Dirinya menambahkan, lonjakan penumpang KAI sudah terjadi pada sebelumnya. Pasalnya, Pemerintah Pusat tidak lagi mewajibkan bagi para penumpang, yang hendak bepergian di dalam negeri. “Sejak gak pakek Rapid Test maupun PCR memang ada kenaikan sebesar 30 persen. Ini jelang Ramadan, naik lagi sebesar 10 persen, hanya saja naik turun,” sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Pusat sudah memperbolehkan terkait mudik lebaran di tahun ini, tentunya dengan syarat pemudik sudah mendapatkan vaksin booster. Menanggapi hal tersebut, Sugito mengatakan, pihaknya akan tetap menyesuaikan dengan peraturan yang ada.
“Kalau memang nanti arus mudik, persyaratannya harus sudah vaksin booster, KAI akan mengikuti aturan itu. Jadi nanti pemeriksaannya di pintu masuk, saat boarding” beber Sugito.
Sugito juga mengatakan, pihaknya dari Stasiun Lawang tidak memfasilitasi terkait vaksin. Mengingat, vaksinasi tersebut telah menjadi persyaratan bagi para calon penumpang. “Kalau khusus stasiun lawang kan memang stasiun kecil, untuk vaksin kita tidak menyediakan,” katanya.
Dirinya berharap, agar penumpang KAI tetap menjaga Prokes, kendati sudah diperbolehkan untuk mudik lebara. Dirinya juga menghimbau, bagi calon penumpang yang hendak bepergian, untuk memesan tiket di jauh-jauh hari.
“Tetap untuk mematuhi prokes, persyaratan yang diberikan oleh pemerintah, yaitu booster untuk kereta api jarak jauh, untuk kereta api lokal, minimal dosis dua. Untuk pemesanan tiket KAI biar tidak penuh, harus memesan jauh-jauh hari sebelumnya,” tutupnya.
Selain itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang, Nandang mengatakan, menanggapi adanya lonjakan di sejumlah transportasi umum. Pihaknya masih melakukan koordinasi, serta menunggu Surat Edaran dari pusat, untuk mengkondisikan arus lalu lintas menjelang Ramadan.
“Terkait menjelang Ramadan atau nanti Lebaran, kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian nanti. Masih nunggu dari pusat, biasanya hanya pengkondisian sebelum satu minggu lebaran dan setelahnya,” kata Nandang. (ws5/ono)
Baca juga:
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat