Tergerus Teknologi, Begini Kondisi Pedagang Buku Velodrome Kota Malang

Lapak buku pedagang Velodrome tampak sepi. (ws4) - Tergerus Teknologi, Begini Kondisi Pedagang Buku Velodrome Kota Malang
Lapak buku pedagang Velodrome tampak sepi. (ws4)

Malang, SERU.co.id – Selain daya beli masyarakat akan kebutuhan buku menurun, kemajuan teknologi semakin berkembang menjadi salah satu faktor sepinya pembeli buku di lapak Velodrome Kota Malang. Kondisi ini membuat para penjual merasa rugi, lantaran hanya buku sejarah saja yang masih banyak diminati.

Buku-buku sejarah langka yang sulit ditemukan, menjadi salah satu alasan toko buku di Velodrome masih bertahan. Dari 54 lapak, 35 lapak diantaranya masih buka. Sedangkan lainnya tutup, karena tidak kuat bertahan lantaran sepinya pembeli.

Bacaan Lainnya

“Kalau di online buku sejarah mahal, banyak yang cari disini. Misalnya, buku ‘Bendera Setengah Tiang’ karya pak Soekarno, harganya saya jual Rp500 ribu. Kalau di online masih Rp1 -2 juta,” seru pemilik toko buku, Ifan Siswoyo, yang sudah merintis usahanya sejak sepuluh tahun.

Pemilik Lapak, Ifan Siswono, saat menunjukkan buku sejarah “Setengah Tiang”, langka dan unik. (ws4)

Dengan situasi sekarang, rata-rata per hari peminat buku tidak lebih dari sepuluh orang, sekitar tiga orang yang membeli. Situasi pandemi covid sekarang ini, turut menjadi faktor penyebab sepinya penjualan buku.

“Saya bertahan dengan berjualan di pasar pagi Velodrome setiap minggunya. Bisa meraup penghasilan antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta dari hasil jualan tersebut,” imbuh penjual buku yang memiliki lebih dari 1.000 koleksi buku.

Sementara itu, penjual lainnya, Karim mengaku, merasakan hal yang sama. Dirinya merugi dan buku hanya jadi koleksi saja. Dalam sehari, tidak sampai 10 buku yang laku terjual.

“Ahamdulilah, disyukuri saja. Pengeluaran yang ada, pemasukan jarang. Apalagi pandemi, orang tidak ke toko,” jelas Karim.

Salah satu mahasiswa pembeli buku, Lina mengaku, membeli di lapak buku Velodrome, karena mendapat tugas dari kampus. Sementara di online belum tersedia buku referensi sejarah yang bisa diunduh.

“Cari buku Khairil Anwar disini, Alhamdulilah ada. Buat referensi tugas kampus, harga juga terjangkau,” ucap mahasiswi semester 3 jurusan Ilmu Sosial salah satu PTN. (ws4/rhd)


Baca juga:

Pos terkait