Malang, SERU.co.id – Wonosari Go Green Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing bisa dikatakan sebagai miniatur Indonesia. Pasalnya, kehidupan sosial kemasyarakatan begitu beragam, mulai penganut agama yang bermacam-macam, kesenian dan budaya beraneka ragam. Semua hidup rukun begitu indah.
Demikian seperti diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, saat berkunjung ke Kampung Pancasila Wonosari Go Green. Usai kerja bakti bersama unsur TNI (Danramil 0833/03 Blimbing), POLRI (Kapolsek Blimbing), Pemkot Malang (Lurah Purwantoro), organisasi masyarakat dan warga WNS RW. 19, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
”Sangat luar biasa sambutan warga WNS. Kompak membuktikan kampung berlandaskan Pancasila. Mereka berbeda tetapi bersatu,” seru Made, sapaan akrabnya, usai disambut sukacita Srikandi WNS dan Dewi Godong 19.
Cara penyambutan warga WNS Kampung Pancasila kepada tamu, wajib menyanyikan Garuda Pancasila. Hal ini sebagai bentuk kepedulian warga dalam upaya menjaga berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ini harus terus dibina, sebab Wonosari Go Green masyarakatnya begitu beragam. Apabila tidak dibina dengan baik, akan ada oknum yang ingin memecah belah, sehingga mudah sekali terjadi gesekan antar warga,” tegasnya.
Wakil Rakyat yang akrab dengan wartawan ini menambahkan, WNS merupakan kampung pertama kali yang dicanangkan sebagai kampung Pancasila di Kota Malang, maka sudah sepantasnya. WNS dijadikan Kampung Pancasila, lantaran merupakan kampung majemuk dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
”Maka dari itu saya sangat mengapresiasi dan sangat tertarik dengan ide Danramil Blimbing Kapten Arh Imran kepada RW 19. Lewat warganya yang mengusulkan, agar wilayah Wonosari dapat menjadi kampung Pancasila dimulai dari bawah,” terangnya.
Dalam beberapa kali kesempatan Made menyampaikan, kampung tematik itu lebih baik sifatnya bottom up bukan top down, dan kalau top down, tidak ada roh kesadaran warga yang muncul. Tetapi kalau bottom up dari keinginan dan kebiasaan kegotongroyongan yang diambil.
“Kami siap mendukung dari sisi pemerintahan apa yang dibutuhkan oleh kampung Pancasila ini. Tapi sekali lagi, tidak harus semua dari pemerintah, tapi kami harapkan munculnya dari bawah. Ini sangat saya tunggu nanti hasilnya seperti apa,” tegas Made.
Made menyampaikan, Kota Malang juga sedang konsen menciptakan ramah lansia. Apalagi di WNS, kampung lansia juga ada.
“Semoga WNS ini bisa jadi vaksin kebaikan dan akan menyebar kemana-mana, sehingga nantinya bisa diadopsi oleh wilayah lain yang memang muncul dari warga wilayah disana,” tandasnya.
Sementara itu, Danramil Blimbing Kapten Arh Imran menyampaikan, dalam kegiatan karya bakti ini diawali dengan melaksanakan kerja bakti di Taman Garuda.
“Kerja bakti ini wujud gotong royong karena membangun suatu kampung itu tidak mudah, kita perlu kerja keras, tenaga, waktu, termasuk semuanya. Mungkin kalau dibilang biaya, ya memang harus menggunakan biaya, tetapi kami bersama masyarakat bersama-sama untuk membangun kampung Pancasila di Wonosari dengan cara gotong royong,” tukasnya.
Pihaknya memilih kampung Wonosari sebagai kampung Pancasila, karena melihat dari masyarakatnya yang antusias. Jiwanya sudah mempunyai jiwa Pancasila yang dimana ada beberapa agama yang hidup berdampingan. Selain itu, setiap ada tamu yang datang wajib menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
“Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha, dalam kehidupannya bisa rukun. Rencananya nanti seluruh Kecamatan Blimbing akan kami jadikan kampung Pancasila. Sebagai awal, kampung Wonosari ini kita jadikan pilot project,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Petani Tlogowaru Panen Raya Padi
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit