Malang, SERU.co.id – Di penghujung tahun 2021, Universitas Ma Chung (UMC) menggelar tiga kegiatan sekaligus guna menuntaskan pelaporan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ketiga kegiatan tersebut, di antaranya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian; pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian; dan kegiatan desiminasi hasil penelitian MBKM.
Ketua Tim Peneliti Implementasi MBKM Universitas Ma Chung, Dr Ir Stefanus Yufra M. Taneo, MS, MSc mengatakan, UMC mendapatkan dana hibah dari Kemendikbud-Ristek RI sebesar Rp1,3 miliar. Hasil riset tentang MBKM ini akan disampaikan ke Kementerian terkait dan menjadi salah satu pertimbangan pengambilan kebijakan.
“Dari ketiga kegiatan tersebut dilanjutkan Fokus Grup Discustion (FGD) untuk memperoleh masukan dari mitra dalam pelaksanaan MBKM. Mitra ini kita bagi ke dalam 3 kelompok, yakni dunia usaha dunia industri, UMKM dan desa mitra,” ungkap Yufra, sapaannya, di sela kegiatan “Program Bantuan Penelitian MBKM dan Pengabdian Berbasis Hasil Penelitian DIKTIRISTEK” Tahun Anggaran 2021, di hotel Savana Malang, Senin (27/12/2021).

Menurut Stefanus, untuk desa mitra saat ini difokuskan ke tiga desa yang ada di Kabupaten Malang, yaitu Desa Kucur, Sumber Sekar, dan Tegalweru. Dimana ketiganya merupakan wilayah desa aplikasi hasil penelitian UMC. Dengan harapan, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial kemasyarakatan.
“Karena lokasi Ma Chung berada di wilayah Kabupaten Malang, sehingga kami ingin berkontribusi bagi masyarakat Kabupaten Malang,” tuturnya.
Selain itu, Universitas Ma Chung sendiri saat ini telah melakukan MoU dengan Kabupaten Malang melalui Bupati. Dengan dukungan MoU bersama beberapa dinas, serta forum komunikasi pelaku UMKM.
Adapun beberapa kegiatan pengabdian masyarakat berbasis hasil riset dan purwarupa PTS dengan hibah, di antaranya:
– Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (oleh Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc)
– Implementasi Pengayaan Penelitian Materi Genetika melalui Pelatihan Isolasi dan Uji Kualitas Mutu Materi Genetik, serta Strategi Pengujian Materi Genetik Berbasis Real Time PCR (Polymerasi Chain Reaction) oleh tim apt. Rehmadanta Sitepu, MSi.
– Penerapan Mouse Difabel untuk Komunitas Difabel Tuna Daksa (purwarupa) oleh tim Dr. Eng. Romy Budi W, MT.
– Mesin Pemeras Santan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Kelompok UMKM Es Puter Kota Batu oleh tim Yurida Ekawati, S.T., M.Kom
– Mesin RoastingKopi untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Kelompok UMKM Republik Tani Mandiri Desa Kucur oleh tim Teguh Oktiarso, ST, MT.
– Pengembangan dan Scale Up Produk Kopi Fermentasi (Wine Coffee) pada Kelompok Tani Kopi Desa Kucur Malang oleh tim apt. Rollando SFarm, MSc
– Penyuluhan Kesehatan: Monitoring Efek Samping pada Penggunaan Terapi Antihipertensi untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pengembangan Diri Tenaga Teknis Kefarmasian Kabupaten Malang oleh tim apt. Martanty Aditya, MFarm.
– Implementasi Sistem Informasi Respositori Digital Berbasis Web pada Kantor Desa Sumbersekar oleh tim Meme Susilowati, SKom, MMSI.
– Pembuatan Modul dan Pelatihan Permainan Tradisional bagi Guru KB dan TKK Santo Yusuf 3 Malang oleh tim Felik Sad Windu Wisnu Broto, SS, MHum.
– Peningkatan Kualitas Produk Minuman Sinom Melalui Pengendalian Proses Produksi dan Higienitas oleh tim Sunday Noya, ST, MProcMgnt.
– Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Kreatif (MPK) Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Kedua bagi Tenaga Pengajar di Kota Malang.
Selain itu, lanjut Yufra, mahasiswa UMC sebenarnya memiliki ketertarikan besar pada program MBKM, sayangnya informasi yang diperoleh masih minim. Disebutkannya, ada sekitar 1.336 mahasiswa yang menjadi objek penelitian dengan 22 pertanyaan. 51 persen menyatakan hanya mengetahui dua jenis kegiatan MBKM.
“Dari sembilan kegiatan MBKM, intinya sebagian besar mereka hanya mengetahui magang dan pertukaran pelajar,” ungkapnya.
Merespon hal ini, UMC terus berupaya memberikan sosialisasi dari berbagai jalur. Termasuk menyiapkan website khusus MBKM sebagai pusat informasi.
“Tapi sebelum mahasiswa, dosen dan tendiknya harus diperkuat dulu pengetahuannya tentang MBKM,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan