Ini Alasan Penyebab Harga Telur Naik

Ilustrasi telur ayam oleh peternak ayam horn. (ist) - Ini Alasan Penyebab Harga Telur Naik
Ilustrasi telur ayam oleh peternak ayam horn. (ist)

Malang, SERU.co.id – Kebutuhan pokok beberapa komoditas mengalami penguatan, salah satunya telur ayam. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga di pasaran.

“Serapan pasar atau daya beli dari masyarakat, dan permintaan yang ramai,” seru peternak ayam, Mochammad Abi Khusna Syafi’i, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (18/11/2021).

Bacaan Lainnya

Penyebab lain kenaikan harga disebabkan oleh berkurangnya populasi ayam horn. Sehingga keterbatasan dalam produksi telur. Serta sejalan dengan harga pakan ayam yang mulai naik, membuat biaya produksi telur per harinya ikut naik.

“Hari ini harga jagung menguat hingga angka Rp6.250 per kg untuk tingkat ecer. Sementara konsentrat pabrikan rata-rata di harga Rp399.000 sampai Rp405.000 ribu per saknya,” jelas peternak yang memulai sejak usia 25 tahun ini.

Beda konsentrat dengan bekatul, saat ini harga bekatul sudah menyentuh harga Rp4.700 per kilogram untuk jenis aparator. Harapan Abi Khusna adalah kestabilan harga, sehingga tidak membuat peternak rakyat merugi.

“Kami berharap pemerintah melindungi peternak rakyat, biar tetap bisa mengais rezeki dari usaha unggas, khususnya telur ayam,” tutupnya kepada SERU.co.id.

Lain halnya, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Industri (Diskopindag) Kota Malang, M Syailendra menjelaskan, sudah koordinasi dan konsultasi ke provinsi. Selain harga masih belum stabil, juga akan menekan harga dari peternak.

“Kita monitoring pemantauan di pasar, kita bisa melakukan operasi pasar atau tidak. Kalau operasi pasar kita hitungannya momentum sama sasaran,” papar Sailendra.

Tidak hanya harga telur, tetapi jauh hari sebelumnya kenaikan juga pada komoditas minyak goreng yang melambung tinggi. Kenaikan tersebut secara nasional, karena harga minyak mentah mengalami penguatan.

Terlebih, banyak produsen memilih ekspor dibandingkan menjual ke dalam negeri. Kendati harga merangkak naik, Diskopindag mengaku stok kebutuhan pokok sampai akhir tahun aman. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait