Malang, SERU.co.id – Program ‘Bedah Rumah’ Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang berjalan sukses dan dirasakan manfaatnya. Penerima manfaat mengaku merasa bahagia, karena rumah sebelumnya ketika sebelum dibedah sering bocor saat hujan.
Rumah tersebut terletak di Jalan Kepuh 10, Nomor 11 RT 8 RW 5, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Meski tampak sempit, namun saat ini sudah terlihat rapi dan tertata.
“Sebelumnya bocor semua, di situ bocor, ember bak, kalau ada hujan angin ngungsi ke rumah tetangga depan,” seru Sumarni, istri dari Zainal Arifin, ditemui SERU.co.id di kediamannya, Sabtu (25/9/2021).
Zainal Arifin merupakan salah satu penerima manfaat bedah rumah. Kesibukan hari-harinya sebagai pencari barang bekas keliling dari pagi hingga sore hari. Berbekal sepeda pancal mengelilingi jalan ke jalan, perumahan ke perumahan, untuk mengumpulkan rongsokan.
Pengakuan Sumarni, dulu lantai masih plesteran. Selain ruang tamu, bagian kamar mandi juga ikut dibersihkan. Jika sebelumnya pintu pendek, sekarang ditinggikan hingga tampak layak.
“Dulu pintunya agak pendek, kemudian ditambahi menjadi tinggi. Dulu atap genteng sering bocor, sekarang diganti asbes. Ini jeding kamar mandi diplester,” bebernya.
Ibu berusia 60 tahun ini mengungkapkan, sudah empat kali dari beberapa instansi akan membedah rumah. Namun tidak terealisasi, hingga akhirnya Baznas yang langsung menyurvei dan mengeksekusi.
“Ya senang, sudah empat kali gagal kan. Sebenarnya bapak tidak mau kalau satu kali tidak jadi, seterusnya meskipun ada bantuan tidak mau,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Baznas Kota Malang Sulaiman mengatakan, menargetkan sebanyak 24 rumah akan dibedah di tahun 2021. Sampai hari ini sudah 21 rumah, tinggal tiga rumah lagi memenuhi target.
Sulaiman mengaku, jumlah tersebut ada kenaikan, baik yang diajukan oleh RT/RW maupun perseorangan. Dibandingkan tahun lalu hanya 17 rumah.
“Bulan depan masih ada survei lagi. Kemungkinan sampai Desember, sesuai keuangan dan kemampuan kita,” jelasnya.
Baznas menambahkan, rata-rata alokasi anggaran disesuaikan dengan kondisi rumah. Nominal rata-rata kurang lebih sekitar Rp10-15 juta per rumah sesuai prosedur. Belum termasuk tenaga, sehingga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan warga setempat.
“Dengan swadaya didukung RT/RW di daerah setempat itu sampai saat ini Alhamdulillah selesai. Meskipun tidak bagus, tapi minimal kita buat dalam kategori rumah sehat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menuturkan, program bedah rumah merupakan salah satu program yang sudah dilaksanakan Pemkot Malang sejak beberapa tahun terakhir. Menurut pria yang hobi badminton ini, tujuan bedah rumah yaitu untuk membantu warga yang memang dinilai membutuhkan atau kurang mampu.
Terkait syarat, khusus bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu, kondisi rumah memprihatinkan tidak layak huni, serta kepemilikan rumah dan lahan milik penerima manfaat tersebut.
“Dan nantinya akan dibangun sesuai dengan standart sebagai rumah layak huni,” tandas Sutiaji. (adv/jaz/rhd)
Baca juga:
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah
- DKP Kabupaten Malang Targetkan 42 Kelompok B2SA, Dorong Kesejahteraan Lewat Berkebun
- Mensos Hadiri Peringatan HLUN 2025 di Jember, 4.000 Lansia Senam Massal
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional