Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang menunjuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang untuk mendampingi anak yatim terdampak Covid-19 dengan beasiswa. Jumlah sementara yang masuk 150-an anak yatim, namun akan terus diverifikasi ulang agar pemberian beasiswa tidak tumpang tindih dengan dinas terkait.
Kepala Baznas Kota Malang Sulaiman mengatakan, pihaknya masih akan memastikan jumlah anak yang terdampak Covid-19. Karena tidak sedikit yang luar Kota Malang bersekolah di Kota Malang.
“Sekitar 150-an anak mungkin, cuma belum kita verifikasi. Artinya mana yang masuk
wilayah Kota Malang, karena mereka-mereka ini kita dapat data dari kerjasama dengan Dinas Pendidikan,” seru Sulaiman, ditemui di kantor Baznas, Kamis (23/9/2021).
Pria yang sudah lama berkecimpung dan pernah diamanahi Praktisi Zakat Sabilillah tahun 2.000 ini mengatakan, pembagian untuk anak SMA hingga kuliah mungkin bisa melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Malang.
“Kita untuk yang SD dan SMP, mungkin juga di bawah SD, kita bisa mengatasi,” bebernya.
Menurutnya, nanti akan dipilah-pilah melalui data tersebut, mana anak yatim Covid-19 yang benar-benar membutuhkan bantuan atau beasiswa. Selain bekerja sama dengan Disdikbud, tidak menutup kemungkinan juga akan berkomunikasi dengan Dinsos Kota Malang.
“Terus lebih lagi, tidak semua anak yatim itu dari keluarga yang tidak mampu. Jadi bagi anak yang tidak mampu akan kita dahulukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, koordinasi dengan Bagian Kesra perlu disinergikan agar tidak terjadi tumpang tindih. Karena di dinas terkait ada dana pemerintah sendiri untuk disalurkan kepada anak yatim terdampak.
“Dari kita juga ada, jadi program itu kita samakan. Artinya kita mendukung keinginan pemerintah untuk menyelesaikan dampak-dampak covid-19 secara maksimal,” ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Keuangan Syariah Universitas Brawijaya tersebut.
Baznas tetap akan menyurvei dan melihat kondisi anak dan keluarga. Seperti tinggal ibunya yang bekerja, atau ayahnya sakit dan lain sebagainya. Hal itu perlu dilakukan, untuk memastikan yang mendapatkan ini memang benar-benar mustahiq atau benar-benar berhak menerima.
Sulaiman menambahkan, akan secepatnya merealisasikan program tersebut. Target bulan ini selesai di data dengan berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk besaran nominal yang diberikan agar tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar seperti di Kesra.
“Kita sinkronkanlah agar tidak terjadi yang sebagian yang dikasih besar, terus sebagian dikasih kecil,” jelasnya.
Pihaknya juga mempertimbangkan pemberian beasiswa tersebut dalam bentuk apa. Uang lebih utama, namun akan menanyakan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kira-kira bantuan berupa apa dan mekanisme pemberiannya seperti apa. Diberikan ke anaknya, keluarganya atau ke sekolahnya langsung.
“Kita juga belum memutuskan itu nanti seperti apa. Karena perlu koordinasi baiknya seperti apa, supaya benar-benar tepat sasaran,” paparnya.
Terkait alokasi dana, Baznas menuturkan, saat ini dana yang masuk khusus untuk Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sekitar Rp800 juta. Kemungkinan sebagian nanti mengalokasikan ke anak yatim yang terdampak Covid-19. Sebagian akan diberikan kepada warga terdampak lain seperti yang warga isolasi mandiri (isoman).
“Tentu kita tetap menunggu koordinasinya supaya mana yang belum maksimal penanganan Covid-19 di Kota Malang,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menerima laporan ada 169 pelajar yang kehilangan orang tua akibat Covid-19 hingga September ini. Dirinya menggagas program orang tua asuh, dengan mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang untuk menjadi orang tua asuh.
“Saya sudah minta Dinas Sosial agar mereka (anak yatim piatu covid, red) dijadikan anak asuh oleh ASN,” kata Sutiaji.
Selain itu, sejumlah bantuan akan didapatkan oleh pelajar tersebut. Salah satunya beasiswa untuk sekolah. Beasiswa itu nantinya memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang. Sehingga seluruh kegiatan sekolah pelajar tersebut bakal ditanggung Pemkot Malang.
Terkait pelaksanaan, menunggu inventarisir dan verifikasi data untuk memetakan pelajar mana yang akan mendapatkan beasiswa tersebut, sehingga beasiswa tersebut tepat sasaran.
“Tak hanya beasiswa yang akan diberikan. Bantuan psikolog juga sudah kami berikan, agar trauma mereka bisa hilang dan bisa melanjutkan pendidikannya,” tandasnya. (adv/jaz/rhd)
Baca juga:
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah
- DKP Kabupaten Malang Targetkan 42 Kelompok B2SA, Dorong Kesejahteraan Lewat Berkebun
- Mensos Hadiri Peringatan HLUN 2025 di Jember, 4.000 Lansia Senam Massal
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional