Jembatan Srigonco Bantur Berubah Nama Jadi Jembatan Pelangi

Suwignyo memberikan keterangan kepada awak media. (ist) - Jembatan Srigonco Bantur Berubah Nama Jadi Jembatan Pelangi
Suwignyo memberikan keterangan kepada awak media. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang merubah nama jembatan Srigonco atau biasa disebut Jembatan Jurang Mayit menjadi Jembatan Pelangi. Tujuannya, merubah kesan menakutkan menjadi kesan keindahan, karena jembatan itu akses menuju destinasi wisata pantai.

Menurut Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Suwignyo, Jembatan Srigonco, Kecamatan Bantur, kini penuh dengan warna-warni. Ada merah, jingga, kuning, hijau, biru dan abu-abu, seperti warna pelangi.

Bacaan Lainnya

“Jembatan itu (Srigonco) di kerangka jembatan dan pagarnya di cat warna-warni. Ide nama Jembatan Pelangi itu muncul dari Bapak Bupati Malang. Kemudian kami ekspektasikan dengan memberikan warna pelangi,” seru Suwignyo.

Wignyo, sapaannya menjelaskan, warna pelangi tersebut diharapkan dapat memberi kesan keindahan yang ditampilkan, agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Di sana (Jembatan Srigonco), selain di cat warna pelangi, juga diberi lampu warna-warni yang dipasang di sekitar jembatan. Lampu itu akan menyala indah pada malam hari,” jelasnya.

Wignyo menjelaskan, dengan terpasangnya lampu warna-warni tersebut dinilai dapat menghilangkan kesan gelap dan seram. Sehingga wisatawan yang mengendarai kendaraan saat malam hari, merasa aman dan nyaman saat melintasi jembatan.

“Proses pengecatan sudah selesai di awal September ini. Insyaallah dalam waktu dekat akan kami launching, masih menunggu waktu bapak Bupati, bisanya kapan,” terangnya.

Wignyo menegaskan, proyek pembangunan Jembatan Pelangi tersebut dibangun menggunakan sistem multi years. Di tahapan finishing ini telah dianggarkan sebesar Rp1,3 miliar, untuk menyelesaikan pengecatan dan penambahan aksesoris di sekitar area jembatan.

“Jembatan ini sudah selesai 100 persen, dan sudah bisa dilewati. Tapi hanya kendaraan tertentu saja, kalau sudah dilaunching baru bisa dioperasikan,” tegasnya.

Sementara itu, ketika ditanya tentang rusaknya akses jalan pendukung di sekitar jembatan Pelangi akibat adanya pengerjaan Jalan Lingkar Selatan (JLS). Wignyo mengaku, jika DPUBM Kabupaten Malang telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII.

“Kami telah berkoordinasi, dan Balai Besar akan segera diperbaiki setelah pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) selesai. Karena kerusakan jalan itu dampak dari pembangunan proyek JLS,” pungkasnya. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait