Tim FEB UMM Berdayakan Produk Olahan Singkong Desa Wonokerto Trenggalek

Tim FEB UMM bersama petani singkong dan hasil produk olahan singkong. (ist) - Tim FEB UMM Berdayakan Produk Olahan Singkong Desa Wonokerto Trenggalek
Tim FEB UMM bersama petani singkong dan hasil produk olahan singkong. (ist)

Malang, SERU.co.id – Hasil olahan singkong di perkotaan masih sangat dicari untuk makanan ringan. Potensi yang sangat besar hasil singkong berada di Desa Wonokerto, Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek, sangat melimpah belum diolah secara maksimal. Sehingga, tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan pelatihan pembuatan keripik singkong.

Ketua tim pengabdian sekaligus dosen, Novi Puji Lestari SE MM menjelaskan, sebagian masyarakat Desa Wonokerto bermata pencaharian sebagai petani singkong. Sayangnya, mereka hanya menjual hasil panen mentah kepada tengkulak yang membuat harga jualnya juga lebih rendah. Padahal jika diolah produk dari singkong bisa memberikan keuntungan yang lebih banyak.

Bacaan Lainnya

“Masyarakat tidak memanfaatkan potensi bahan makanan ini dengan baik. Padahal produk olahan singkong seperti makanan ringan sangat menjamur di perkotaan. Karena itu, kami mengadakan pelatihan pembuatan keripik singkong bagi warga desa,” seru Novi Puji Lestari.

Program pengabdian masyarakat tersebut telah berlangsung selama dua bulan dari tanggal 1 Juni sampai 30 Juli 2021. Menyasar petani dan warga sekitar untuk lebih mengetahui bagaimana membuat olahan dari singkong.

Novi mengungkapkan, selain mengajari masyarakat tentang pengolahan singkong menjadi produk layak jual. Tim ini juga memberikan pemahaman mengenai merek dagang, membuat brand sendiri dan cara packaging lebih menjual di pasaran.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan beberapa alat pendukung dalam proses produksi. Diharapkan lebih efisien dan membantu pengolahan secara higenis dan ekonomis.

“Alat yang kami berikan, mulai dari sealer, spinner, alat pengiris singkong, plastik untuk kemasan, bumbu dengan berbagai rasa-rasa, hingga stiker untuk label di kemasan produk,” ujar dosen Prodi Manajemen tersebut.

Lebih lanjut, Novi tidak sendiri dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat ini. Pada kesempatan itu, ia dibantu oleh Widhiyo Sudiyono ST MBA.

Selain itu, ada lima orang mahasiswa lain yang turut serta terjun langsung memberi pelatihan. Yaitu Marchella Adelina Wahyudi, Abidin Muchlis El Ab’ror, Adinda Rizky Yuanitasari, Evrila Restu Goetama Saputri Omita Arindya, dan Tassya.

Pihaknya berharap, kegiatan pengabdian ini dapat memberikan manfaat bagi warga desa Wonokerto. Selain pengetahuan baru, kedepan bisa mengembangkan sendiri menciptakan produk untuk kemandirian ekonomi.

“Sekaligus memberikan keterampilan baru bagi masyarakat,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait