ITN Malang Uji Coba PLTS 500 Kilo Watt, Penuhi Kebutuhan Listrik Kampus 2

Ketua Pengawas Proyek PLTS ITN, Dr Ir Widodo PM, mengecek kondisi panel surya sebelum diujicobakan. (rhd) - ITN Malang Uji Coba PLTS 500 Kilo Watt, Penuhi Kebutuhan Listrik Kampus 2
Ketua Pengawas Proyek PLTS ITN, Dr Ir Widodo PM, mengecek kondisi panel surya sebelum diujicobakan. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Proyek pengembangan renewable energy Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, berupa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kampus 2 ITN telah sampai pada tahap finishing. Dibangun sejak Jumat (5/3/2021) lalu diatas lahan seluas setengah hektar, sekitar 1.114 panel surya ditargetkan dapat menghasilkan listrik 0,5 Mega Watt peak (MWp) atau 500 Kilo Watt.

Ketua Pengawas Proyek PLTS ITN, Dr Ir Widodo Puji Mulyanto mengatakan, progres pembangunan PLTS di ITN ini sudah mencapai sekitar 90 persen. Karena itu pihaknya tengah melakukan commissioning internal atau uji coba pengoperasian PLTS, sejak Jumat (25/6/2021) hingga beberapa pekan kedepan.

Bacaan Lainnya

“Kalau commissioning internal sudah oke, kemudian kita first running. Jika tidak ada masalah, baru kemudian kita melakukan proses commissioning resmi dan disaksikan oleh lembaga sertifikator dari Jakarta. Sebab lembaga ini yang akan memberikan sertifikat layak operasi PLTS,” ungkap Widodo, kepada SERU.co.id, di kampus 2 ITN.

“Dalam First Running Test ini akan dilihat performanya. Nanti akan diketahui ukuran efisiensi pembangkit ini, yang nanti jadi bahan evaluasi,” ungkap Widodo, Jum’at (25/06).

PLTS ITN ini merupakan kerjasama antara Wijaya Karya (Wika) Energi dan PT Sun Energyid. Hingga menjadikan ITN Malang satu-satunya PTS yang menerapkan dan mengembangkan PLTS. Atau nomor dua institut setelah Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Sumatera Utara.

Lebih lanjut, dosen elektro ITN ini menyampaikan,  ditargetkan dua bulan kedepan PLTS ITN ini sudah bisa dioperasikan. Diharapkan PLTS ini mampu mengcover kebutuhan listrik kampus pada siang hari, sebagai pengganti listrik dari PLN.

“Hasil PLTS ITN ini keperuntukan sementaranya untuk kebutuhan listrik di kampus II dan rusunawa yang ada di komplek ITN ini,” seru Widodo.

Jika kondisi cuaca mendung atau kondisi hujan sekalipun, PLTS ini masih bisa memproduksi tenaga listrik meskipun sedikit. Jika produksi listrik PLTS tak mencukupi akibat cuaca, maka kekurangan tersebut dapat diambilkan dari PLN.

Secara terpisah, Asset Management PLTS, Kukuh Prasetyo menyebutkan, energi listrik yang diperoleh dari panel-panel PLTS tersebut, nantinya akan dimanfaatkan untuk mengcover listrik di rusunawa dan kampus 2 ITN pada siang hari. Sedangkan pada malam hari, menggunakan listrik dari PLN. 

“Jadi kalau siang hari, energi yang dihasilkan bisa langsung diserap langsung untuk kampus dan rusunawa. Sebab sistem kerjanya on-grade langsung disalurkan, bukan off-grade disimpan dulu dalam baterai kemudian disalurkan,” terang Kukuh, didampingi Kahumas ITN Ari Wibisono.

Kukuh Prasetyo, Umi Umaroh, Tri Nugroho dan Ari Wibisono, didepan area PLTS ITN. (rhd) - ITN Malang Uji Coba PLTS 500 Kilo Watt, Penuhi Kebutuhan Listrik Kampus 2
Kukuh Prasetyo, Umi Umaroh, Tri Nugroho dan Ari Wibisono, didepan area PLTS ITN. (rhd)

Jika produksi listrik melebihi beban kebutuhan listrik rusunawa dan kampus, maka sisa energi yang diproduksi PLTS ITN akan diekspor ke PLN untuk disalurkan ke masyarakat sekitar. Ekspor energi ini akan dihitung sebagai jual beli listrik antara ITN dengan PLN.

“Sisa energi dari PLTS ini oleh PLN akan dihitung sebagai rupiah, yang nantinya rupiah itu akan dijadikan sebagai pengurangan tagihan ITN pada bulan tersebut,” terangnya.

Sementara itu Site Manager, Umi Umaroh, dan Project Manajer, Tri Nugroho menjelaskan, semua proses perijinan sudah dilakukan, termasuk ijin ke PLN. Diperkirakan maksimal dua bulan lagi, PLTS ITN dapat dioperasikan secara penuh.

“Untuk ijin ke PLN sudah kita urus. Jadi setelah sistemnya sudah terpasang semua, nanti PLN akan langsung mengecek dan dianalisis. Jika dirasa sudah sesuai semuanya, maka ijinnya akan keluar,” tandas Tri Nugroho. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait