Malang, SERU.co.id – Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengeluarkan Top 1.000 Sekolah dengan Nilai Rerata Tes Potensi Skolastik (TPS) Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) Tertinggi Tahun 2021. MAN 2 Kota Malang masuk 10 besar, bersaing dengan SMA favorit se-Jawa Timur.
Kepala MAN 2 Kota Malang, Drs Mohammad Husnan MPd menuturkan, sekolahnya adalah satu-satunya Madrasah Aliyah yang mampu berjejer dengan deretan SMA Negeri dan Swasta di Jawa Timur. Sementara untuk jajaran Aliyah, menempati posisi pertama.
“Kalau jajaran SMA se-Jawa Timur masuk urutan ke-8 dari 10 besar. Yang Aliyah hanya kita yang masuk. Kalau tingkat MA (se-Jawa Timur), UTBK kita nomor 1,” seru Mohammad Husnan, ditemui di kantornya, Senin (31/5/2021).
Dilansir dari laman Top 1000 sekolah ltmpt.ac.id, tercatat total 21.302 sekolah dan jumlah peserta sebanyak 662.404 siswa. MAN 2 Kota Malang masuk di urutan ke-61 Nasional dan ke-8 Jawa Timur.
MAN 2 Kota Malang mampu bersaing dengan SMA lain di Kota Malang, di antaranya SMAN 3 Kota Malang (nomor 4), SMAK Kolese Santo Yusup Kota Malang (nomor 5), dan SMAN 1 Kota Malang (nomor 7).
Terkait pola pembelajaran dalam mencetak siswa berprestasi, Husnan menjelaskan, sekolah telah mempersiapkan kualitas siswa sejak Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) melalui beberapa seleksi tes masuk. Buahnya mampu mencetak siswa-siswi berprestasi yang mampu bersaing dikancah nasional maupun internasional.
Terlebih, sejak dahulu MAN 2 Kota Malang dikenal dengan madrasah unggul di bidang akademik. Terbaru, melalui SK Dirjen Tahun 2021, MAN 2 Kota Malang mendapat predikat madrasah unggul di bidang akademik, khususnya bidang Olimpiade Sains Nasional.
“Sedari awal, siswa sudah arahkan sesuai minat dan bakat masing-masing dalam bidang akademik. Banyak yang telah menjuarai berbagai perlombaan nasional maupun internasional. Kami lakukan pembinaan jam tambahan khusus dan dukungan guru dengan mentoring dan pendampingan,” beber Husnan, sapaan akrabnya.
Pihaknya mengatakan, ada tiga pemetaan kelompok siswa yang diterapkan di MAN 2 Kota Malang. Ada yang dibawah rata-rata, pas rata-rata, serta yang diatas rata-rata. Masing-masing pemetaan akan berbeda dalam pemberian materi dan soal. Yang bawah lebih fokus ke materi.
“Kalau yang tengah, lebih ke soal, teorinya sedikit. Sementara level atas, soal (yang diberikan) terus diupgrade,” ungkap pria kelahiran Kabupaten Sampang ini.
Kepada SERU.co.id, Husnan mengungkapkan, saat ini masih belum bisa memberikan kepastian terkait pembelajaran tatap muka. Masih akan menunggu keputusan pusat dan Walikota Malang.
Dalam peningkatan pengetahuan siswa, pihaknya menjadwalkan jam tambahan khusus bagi siswa kelas akhir untuk memantapkan pemahaman melalui soal-soal. Terlebih ketika ada asrama di dalam MAN 2 Kota Malang, sangat membantu mengarahkan dan memantau siswa selama 24 jam.
“Apalagi di Ma’had sampai malam langsung dimentoring guru. Juga kerjasama dengan lembaga lain diluar,” pungkasnya.
Sebagai informasi lima tahun terakhir, prestasi yang ditorehkan MAN 2 Kota Malang selalu masuk sepuluh besar nasional. Hingga mendapatkan apresiasi berupa bantuan dari Kementerian Agama di tahun 2020. Selain itu, juga bantuan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dari Kemenkeu. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan