Malang, SERU.co.id – Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Link and Match pada bulan April yang lalu, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian berkoordinasi dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema). Pasalnya, BBPPMVP Pertanian bertugas untuk mendidik dan melatih guru-guru pertanian di 170 SMK Pertanian yang ada di Indonesia, pada tahun ajaran baru yang tak lama lagi.
Perwakilan tim BBPPMVP Ir Achmad Syaihu, MPd menyampaikan, sesuai dengan kebijakan Dirjen Pendidikan Vokasi, BBPPMVP Pertanian diharuskan bersinergi dengan perguruan tinggi vokasi. Maka Polinema sebagai pendidikan tinggi vokasi terbaik di Indonesia, menjadi jujugan. Agar siswa SMK memiliki link and match dalam Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika).
“BBPPMVP Pertanian Cianjur melirik Polinema, karena ada mekanisasi pertanian. Untuk itu kami bersinergi dengan Polinema. Selain itu, adanya program SMK fast track,” jelasnya, disela kunjungan, Senin (24/5/2021) lalu.
BBPPMVP Pertanian dan Polinema diharapkan dapat membahas potensi dan peluang kerja sama di kedua belah pihak. Kunjungan yang dilakukan oleh 5 orang perwakilan dari BBPPMVP Pertanian tersebut, diterima oleh Pembantu Direktur IV dan III, Staf Ahli Bidang Kerjasama dan Kepala UPT Humas Polinema.
“Polinema merupakan kampus yang terbuka untuk kerja sama dengan berbagai pihak. Maka BBPPMVP Pertanian sangatlah tepat memilih Polinema sebagai mitra kerja,” ungkap Pudir IV, Dr Luchis Rubianto, LRSC, MMT, saat menyambut rombongan.
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa peluang kerja sama. Di antaranya dosen tamu, pengadaan guru dari Diploma IV, dan mekanisasi pertanian yang merupakan hasil karya mahasiswa Polinema. (rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan