Diklarifikasi Status Guru TK, Jubir Lembaga TK: Tunggu Pimpinan Kami

Guru TK sedang mengecek suhu siswa TK di gerbang masuk sekolah. (ilustrasi) - Diklarifikasi Status Guru TK, Jubir Lembaga TK: Tunggu Pimpinan Kami
Guru TK sedang mengecek suhu siswa TK di gerbang masuk sekolah. (ilustrasi)

Malang, SERU.co.id – Guru TK yang terjerat pinjaman online (pinjol) nasibnya ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Setelah terlilit hutang puluhan juta, ada pernyataan ‘dikeluarkan’ dari lembaga tempatnya mengajar. Menguak kebenaran informasi tersebut, SERU.co.id mencoba mengklarifikasi hal itu.

Ditemui di kediaman Jalan Piranha Atas Selatan Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jubir Sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Amaliyah mengatakan, belum bisa memberikan statemen. Karena harus melalui pimpinan tertinggi organisasinya di Malang.

Bacaan Lainnya

“Tunggu saatnya pimpinan kami akan menjelaskan, kami nanti ada tim, mohon maaf mas,” seru Ibu Amaliyah, saat dikonfimasi SERU.co.id.

Disebutkannya, dalam organisasinya ada beberapa bidang kesehatan, perekonomian dan pendidikan. Sementara dirinya mengemban amanah dibidang pendidikan, namun tidak bisa memberikan keterangan, karena semua satu pintu di pucuk pimpinan.

“Kami ibaratnya kolektif koligian, dari majelis tadi. Kemudian nanti waktunya akan bicara ada timnya sendiri. Kami tidak berwenang walaupun kami menangani bidang pendidikan,” beber Amaliyah.

Pihaknya tidak ingin terburu-buru, meskipun penilaian masyarakat tidak bagus ataupun sepihak. Masih menunggu pimpinan, terlebih saat ini masih dalam momen lebaran dan milad organisasi yang membawahi lembaga tersebut.

“Wallahua’lam, bisa jadi seminggu bisa jadi lebih. Kami masih konsentrasi dengan tugas-tugas yang lain. Punya sekian sekolah, punya sekian ratus guru, tidak hanya satu yang kami tangani,” ujarnya.

Pantauan SERU.co.id, ditengah-tengah klarifikasi berbincang-bincang di kediamannya, ada telepon masuk, mengaku berasal dari Polresta Malang Kota yang juga ingin menemui juru bicara lembaga TK dimana S mengajar. Publik hanya ingin mengetahui kata yang pas, apakah memang S ‘diberhentikan’, ‘dikeluarkan’, ‘dipecat’ atau seperti apa.

Masih menurut Amaliyah, meminta maaf kembali karena tidak bisa memberikan keterangan dan klarifikasi. Pimpinan akan mengambil alih jika sudah waktunya, bisa dimungkinkan akan mengundang teman-teman media.

“Insyaallah nanti jika perlu, saya undang kalau ada informasi,” pungkasnya. (ws1/rhd)


Baca juga:

Pos terkait