Ngaji Kebudiutamaan ala IBU Malang – PWI Malang Raya, Ingatkan Profesionalisme Wartawan

Rektor IBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, MSi, saat menyampaikan nilai-nilai Kebudiutamaan. (rhd) - Ngaji Kebudiutamaan ala IBU Malang - PWI Malang Raya, Ingatkan Profesionalisme Wartawan
Rektor IBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, MSi, saat menyampaikan nilai-nilai Kebudiutamaan. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo atau bisa disebut IBU Malang mengajak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya Ngaji Kebudiutamaan. Mengusung “Literasi Kebudiutamaan Dalam Jurnalistik,” kegiatan digelar di Kampus C, di Jalan Citandui, Kelurahan Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, Selasa (4/5/2021).

Dalam sambutannya, Rektor IBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko, MSi menyampaikan, Ngaji Kebudiutamaan untuk mengingatkan kembali dan menularkan nilai-nilai kebudiutamaan. Nilai yang harus ditanamkan di dalam setiap sendi kehidupan. Termasuk pada diri seorang jurnalis saat menjalankan profesionalisme wartawan.

Bacaan Lainnya

“Dalam menjalankan aktivitas, sudah sepatutnya menjalankan nilai kepatuhan dan kepatutan. Menempatkan sesuatu pada tempatnya, artinya ketika salah katakan salah, benar katakan benar, nilai dengan hati nurani, syukuri kenikmatan yang diterima, dan ikhlas dalam bekerja sebagai ibadah,” ungkap salah satu Pembina PWI Malang Raya ini.

Dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya, lanjut Nurcholis, maka akan melatih kepekaan dalam mengantisipasi dan menghindari hal-hal yang mudharat. Dengan menghindari apa yang dilarang Allah SWT, maka akan menyelamatkan kita dan orang yang kita cintai dari dosa, baik di dunia dan akhirat.

“Nilai-nilai kebudiutamaan tersebut membawa perilaku yang positif dalam kehidupan di tengah masyarakat. Kebudiutamaan ini diharapkan bisa diterapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, baik secara normatif maupun secara akhlak,” bebernya.

Jika dapat menerapkan kebudiutamaan, maka dapat terjalin kebersamaan yang menyatukan keberagaman, dengan menjunjung tinggi nilai budaya, adat dan ilmiah.

“Itulah yang terus kami upayakan untuk bisa membawa kampus ini (IKIP Budi Utomo, red), dalam mengemban misi kampus nasionalis religius,” pungkasnya. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait